23 Agu 2016

Cara Membuat Ruffle atau Kerutan pada Kain

Agustus 23, 2016 16
Buat kamu yang ingin tampil lebih feminim, penambahan aksen rempel atau ruffle sering digunakan untuk menghiasi berbagai model rok atau pakaian wanita. Nggak hanya itu, aksen ruffle atau kerutan ini juga sering ditambahkan sebagai pemanis pada mukena, jilbab maupun aksesoris lainnya yang berbahan dasar kain. Biarpun aku sudah manis, aku tetap suka loh pakai baju atau aksesoris yang berbau ruffle gitu. :p
 
Di dunia jahit menjahit, tentu kita harus mengetahui teknik cara menjahit kerutan pada kain. Dan ternyata, ada banyak cara untuk membuat jahitan kerutan ini, mulai dari menjahit manual menggunakan tangan, membuat trik jahitan dengan mesin jahit, bahkan dengan bantuan sepatu mesin jahit khusus untuk membuat kerutan atau ruffle.


Cara paling mudah dan praktis untuk menjahit kerutan sebenarnya adalah dengan memakai bantuan sepatu mesin jahit khusus yaitu gathering foot (sepatu kerut). Karena bukan sepatu mesin jahit yang biasa dipakai pada umumnya, dan biasanya tidak include pada saat pembelian mesin jahit, maka tidak semua orang mempunyai sepatu kerut ini.

Nah kali ini aku akan menunjukkan tips dan trik cara menjahit kerutan menggunakan mesin jahit dengan cara manual seperti yang kebanyakan orang lain lakukan. Buat kamu yang nggak punya gathering foot (ruffling foot), keempat cara di bawah ini bisa jadi alternatif pilihan untuk membuat kerutan rempel menggunakan mesin jahit. Dulu cara lama ini juga biasa aku lakukan sebelum aku membeli gathering foot.

Klik halaman berikutnya ( page 2 - 5 ) untuk melihat cara dan langkah membuat kerutan pada kain.

Page :
1 2 3 4 5

27 Apr 2016

Semur Njamur

April 27, 2016 1
Hai hai, kalau biasanya aku share tentang yang berbau craft atau menjahit, kali ini kita rehat sejenak ya. Lagi laper nih, jadi pindah ke dapur dulu. Enaknya makan apa ya?

Hmm, mendung-mendung begini kayaknya makan semur enak juga kali ya. Tapi semur kan identik dengan daging atau jengkol. Cuma aku orangnya kurang suka ama yang berbau-bau daging gitu kalau nggak lagi kepingin banget, jengkol pun juga nggak doyan. Jadi aku mau bikin semur yang rada beda nih. Kebetulan di kulkas ada stok jamur tiram. Hemm gimana kalau jamur tiram ini dimasak dengan bumbu semur. Sudah ada yang pernah cobain belum? ;)




Porsi :
  Untuk 2-3 orang

Bahan yang dibutuhkan :
  - 1 bungkus jamur tiram, suwir-suwir ukuran sedang
  - 2 potong tahu, potong memanjang kira-kira 1x1x3cm
  - 1 buah kentang, kupas dan potong dadu (*optional)
  - 1 batang daun seledri, cincang
  - ½ sdt pala bubuk
  - 2 sdm kecap manis (atau sesuai selera)
  - garam, secukupnya
  - merica, secukupnya
  - bawang goreng, secukupnya
  - kaldu daging sapi, secukupnya (*optional)
  - air, secukupnya
  - minyak goreng, secukupnya

Bumbu halus :
  - 2 siung bawang merah
  - 2 siung bawang putih
  - 2 buah cabe merah besar
  - 1 buah kemiri


Cara memasak :
1. Goreng tahu yang sudah dipotong hingga matang, tiriskan.
2. Siapkan wajan sedang, tumis bumbu yang sudah dihaluskan hingga baunya harum.
3. Tuang wajan dengan kaldu daging sapi. Tambahkan air sesuai selera banyaknya kuah semur yang diinginkan. Masak hingga mendidih.
4. Masukkan tahu dan kentang.
5. Masukkan garam, merica, pala dan kecap, aduk hingga rata.
6. Setelah kentang agak matang, masukkan jamur tiram.
7. Taburkan seledri dan bawang goreng secukupnya, lalu cicipi rasanya. Semakin banyak taburan bawang goreng, akan semakin enak rasanya.
8. Masak hingga jamur matang, jangan terlalu layu.





Yumm, semur jamur tiram siap disajikan besama dengan nasi putih selagi hangat. Yang bikin unik dari rasanya adalah ada khas dari aroma jamur tiramnya. Menu semur njamur ini juga cocok banget nih jadi alternatif menu masakan buat kamu yang vegetarian. Selamat mencoba ya.

Happy cooking.. ^^

23 Apr 2016

Cara Memasang Juntai pada Bros

April 23, 2016 0


Setelah belajar cara membuat juntai anggur di sini, sekarang aku akan membahas cara memasangnya pada bros. Nah biasanya, untuk memasang juntai seperti untuk anting-anting, gantungan, aksesoris pelengkap untuk bandul kalung, atau aksesoris yang berbahan dasar logam, cara pasangnya sih tinggal dikaitkan aja di hook(pengait) atau lubang yang tersedia.

Lalu gimana dong dengan bros yang berbahan kain atau pita. Kira-kira gimana yah cara masangnya biar bisa kuat? Hmm, yuk ah langsung aja kita belajar bareng-bareng yuk. ;)

Siapkan bros dan juntai yang akan dipasang. Siapkan pula jarum jahit dan benang jahit. Lebih baik lagi jika memakai benang jahit polyester atau benang nilon agar lebih kuat.


Kali ini benang yang aku pakai adalah benang jahit polyester. Benangnya aku rangkap dua. Dan buat simpul di ujung benang yang telah dimasukkan ke dalam jarum. Sematkan benang di bagian belakang bros, atur letaknya sesuai posisi juntai yang diinginkan.


Masukkan jarum ke dalam lubang ring juntai hingga menempel pada pangkal benang di bros. Atur posisi juntai seperti yang diinginkan. Pastikan posisi ring supaya celah ring (tempat pembuka ring) berada dibagian atas. Fungsinya agar celah ini tertutup jahitan, sehingga tidak mudah terbuka.


Lalu jahit ring ke alas bros dengan cara menyematkan jarum dari arah ring bagian atas dan memasuki alas bros kemudian menuju ke bagian tengah ring. Tarik benangnya hingga ring bagian atas terikat rapat oleh benang.


Ulangi proses yang sama dengan cara menyematkan kembali jarum jahit ke sebelah jahitan yang sebelumnya. Ulangi hingga dirasa cukup kuat untuk menahan juntai seperti gambar di bawah ini.


Jika selesai, tutup bagian belakang bros dengan alas bros agar jahitan tertutup (terlihat rapi) dan jangan lupa untuk memasang peniti bros. Lihat di sini untuk cara memasang peniti pada bros. Kalau seperti yang sedang aku buat (lihat gambar di bawah), bagian belakang brosnya langsung aku tutup pakai peniti mangkok /peniti bulat. Tempelkan dengan lem tembak (hot glue). Seperti ini nih!


Nah udah kece kan bros juntainya? Hayuk capcuz langsung pakai buat piknik dulu. See yaa... ^^


19 Apr 2016

Menghias Mukena dengan Flanel

April 19, 2016 0
Mau tampil beda dari mukena polos yang kamu pakai selama ini? Banyak banget cara untuk makeover mukena polos biar makin kelihatan cantik. Selain menghias mukena polos dengan sulam pita, mukena lama kamu bisa juga dihias dengan kain flanel.


Emang sih yang paling penting adalah ibadahnya, nggak peduli seberapa bagus dan mahalnya mukena yang kita pakai. Tapi nggak ada salahnya juga kan kalau mukena lama kita dimakeover biar tampil beda dari biasanya. Yah hitung-hitung selain agar ibadahnya makin semangat, juga sambil melatih jemari kita ini untuk berkreasi agar makin terampil dan kreatif. ;)

Seperti yang akan aku lakukan kali ini. Kebetulan tangan aku juga lagi gatel pengen ngerjain sesuatu. Yaudah deh, kali ini giliran mukena polos ini yang jadi sasarannya. Biar kelihatan sedikit unyu-unyu tapi nggak lebay, si mukena polos ini mau aku tempelin dengan potongan flanel di beberapa bagian. Sejauh yang aku tahu, teknik ini disebut dengan "applique atau sulam tempel". 


Selain kain flanel, bahan-bahan yang perlu dipersiapkan adalah perlengkapan menjahit seperti benang, jarum dan gunting. Kali ini aku nggak akan menyulam secara manual tapi menggunakan mesin jahit. Karena bahan utama yang aku pakai adalah kain flanel, tentu saja cara pembuatannya lebih mudah daripada membuat sulam perca yang mana kita harus ekstra hati-hati agar tiras kain dapat tertutup rapi.  

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah tentukan pola yang akan dibuat. Gambar dulu saja di kertas. Kalian bisa berkespresi sesuai selera masing-masing. Aku memakai motif bunga yang sederhana seperti ini. 

Gunting pola kertas setelah pola selesai dibuat. Lalu duplikat pada kain flanel, dan potong kain flanel sesuai pola. Buat beberapa sesuai jumlah yang diinginkan. Kemudian tentukan letak sulam flanel pada mukena. Tandai mukena dengan pensil atau jarum pentul. Atau aplikasi flanel yang sudah dipotong tadi bisa langsung dipasang (ditempelkan) di mukena dan sematkan dengan jarum pentul. Usahakan posisinya simetris untuk bagian kanan dan kiri badan pada mukena.

( klik pada gambar untuk memperbesar )

potongan aplikasi flanel yang sudah ditata dan ditempel pada mukena
Jika dirasa posisi flanel sudah pas, lanjutkan untuk menjahit atau menyulam. Tidak seperti sulam perca/flanel pada umumnya yang menggunakan tusuk feston untuk menyulam pinggiran perca ke kain, kali ini aku hanya menggunakan jahitan lurus saja menggunakan mesin jahit. Karena pinggiran kain flanel tidak bertiras (berserabut) *orang Jawa bilangnya njrawut* sehingga tidak masalah jika pinggiran kain flanel tidak ditutupi / disembunyikan. Sebenarnya sih biar cepat selesai dan nggak terlalu ribet juga bikinnya. Hehehe, maklum namanya juga masih belajar. :p

Pertama, aku jahit dulu di bagian tengah bunga dan sekaligus menindas kelopak bunga. Di sini aku sedikit bermain bentuk jahitan yaitu mengikuti garis bermotif zigzag. Caranya sama seperti menjahit lurus biasa, tinggal mengikuti alur garis seperti pada gambar. 

Lalu jahit bagian tepi kelopak. jahit dengan mengikuti bentuk tepi kelopak. Beri jarak 1,5 - 2mm dari tepi flanel. Nah saat menjahit di bagian ini memang harus super hati-hati dan pelan-pelan biar hasilnya bisa rapi. Memang agak susah sih kalau pakai sepatu mesin jahit standar saat menjahit tikungan.

Langkah selanjutnya adalah membuat tangkai bunga. Gambar dulu pola bentuk tangkai bunga pada mukena dengan pensil atau kapur jahit. Lepas dulu bagian daunnya biar nggak mengganggu saat proses menjahit. Lalu jahit mengikuti pola (gambar). Aku memakai pola jahitan zigzag dengan jarak benang yang rapat. Jadi hasil jahitannya seperti di bordir.

Langkah terakhir adalah memasang daunnya. Jahit lurus saja di bagian tengah daun seperti bagian tengah tulang daun. Dan selesai. Ulangi lagi prosesnya pada aplikasi yang lain hingga semua aplikasi terpasang di mukena.


Hasilnya bakalan seperti foto di atas ini. Mukena lama aku jadi makin cantik dan girly yah. Cara ini bisa jadi alternatif juga buat para pemula yang kepingin untuk menghias mukena lama milik kita. Karena cara membuatnya pun juga sangat mudah dan cepat banget.

Happy sewing ya.. ^^

15 Apr 2016

Cara Mudah Membuat Mukena, Cocok untuk Pemula

April 15, 2016 22
Nah setelah kita belajar membuat pola mukena sederhana pada artikel sebelumnya, it's time to make it happen now :p . Kali ini kita langsung praktek membuat mukenanya donk. Yuk langsung aja simak cara mudah membuat mukena berikut ini. Mesin jahit kamu sudah siap kan? :)




Siapkan kain yang sudah dipotong seperti pada pola mukena yang sudah saya jabarkan di artikel sebelumnya. Pola mukena tersebut adalah pola mukena sederhana, tanpa ada tambahan pelapis di bagian kepala dan juga tanpa rempel (ruffle). Sehingga membuatnya pun mudah dan tidak terlalu rumit, serta cocok digunakan untuk kita yang masih pemula dalam dunia jahit-menjahit.


Di sini aku memakai kain rayon motif (bahan mukena bali) dengan lebar kain 120cm. Kain rayonnya tidak full motif, jadi hanya ada motif di salah satu sisinya saja, sedangkan sebagian besar lainnya tidak bermotif (polos). Biasanya pola mukena sederhana ini juga memang digunakan untuk membuat mukena bali. Karena pada dasarnya mukena bali sudah menggunakan kain bermotif (bercorak), sehingga tidak perlu terlalu menambahkan beberapa aksen tambahanpun juga sudah terlihat cantik.



Bagian Dagu
Awal mulanya, siapkan bagian dagu yang telah dipotong sesuai pola. Lalu lipat bagian yang lebih panjang menjadi dua sehingga panjangnya menjadi 6cm. Pastikan posisi kain bagian baik saling berhadapan.


 Kemudian buat kampuh dengan lebar 1cm di sepanjang J-K-N , sisakan ruang pada M-N, lalu lajutkan jahitan pada M-I. Jadi M ke N jangan dijahit, beri jarak kira-kira 1,5cm sebagai ruang untuk membalik kain. Setelah selesai dijahit, baliklah kain tersebut melalui lubang M-N sehingga kain bagian baik berada di luar seperti gambar di bawah ini.


Nah untuk bagian dagunya, aku ambil dari bagian kain yang bermotif. Jadi bisa sekaligus bermanfaat sebagai variasi. Oh iya, jangan lupa ya untuk merapikan tiras kain yang ada di bagian yang tidak terjahit dengan cara memasukkannya ke dalam di bagian yang tidak terjahit.


Tali kepala
Lipat lebar bahan menjadi dua dengan posisi kain bagian baik saling berhadapan. Gabungkan pinggiran kain (buat kampuh) dan jahit selebar 1cm. Lalu balik kain dengan bantuan bolpoin atau sumpit, sehingga bagian baik kain berada di luar dan lebar tali kepala adalah 1,5cm.


Siapkan karet elastis lebar 1cm dengan panjang ± 25cm. Masukkan ke dalam tali kepala dengan bantuan peniti hingga posisi ujung karet elastis berada ± 1cm dari ujung tali kepala. Tahan dengan bantuan jarum pentul seperti pada gambar di atas. Kemudian tindas dengan jahitan pada jarak ±1,5cm dari masing-masing ujung tali kepala. Lalu rapikan ujung tali kepala dengan memasukkan tiras kain ke dalam lubang selebar 0,5cm.



Atasan mukena
Siapkan bahan atasan mukena yang sudah dipotong menyerupai seperempat lingkaran sesuai dengan pola yang sudah saya bahas sebelumnya. Langkah pertama adalah menjahit kampuh (menggabungkan dua sisi pinggiran kain) mengikuti garis putus-putus berwarna biru seperti gambar di bawah ini. Jahit kampuh di sepanjang Z-B dengan lebar kampuh ± 1cm dari tepi kain. Sisakan A-Z untuk lubang kepala. Saat menjahit kampuh, posisikan kain bagian baik saling berhadapan (kain bagian buruk menghadap ke luar).

Selanjutnya buat kelim untuk merapikan tiras kain mukena dengan lebar  ± 1cm. Karena nggak punya mesin obras, biasanya aku pakai kelim tindas (double). Caranya tekuk kain ke arah bagian yang buruk  ±  ½ cm, lalu lipat lagi selebar 1 cm kemudian jahit tindas. Lakukan di sekeliling tepi bawah pada atasan mukena, yaitu dari B ke C lalu lanjutkan hingga ke B lagi. Lakukan juga untuk tepi bawah pada rok mukena, yaitu dari  H ke G dan lanjutkan hingga ke H lagi. Dan hasilnya terlihat seperti ini.

Langkah selanjutnya adalah memasang karet elastik untuk bagian dahi. Siapkan karet elastik dengan lebar 0.5-0,75cm sepanjang 15cm. Tekuk pinggiran kain bagian lubang kepala ke arah buruk kain selebar 1cm, sematkan dengan beberapa jarum pentul. Masukkan karet elastik ke dalamnya (menempel ke pinggir tekukan kain), di posisi antara V1 - V2, seperti gambar di bawah ini.

Sematkan jarum pentul pada ujung-ujung elastik ke kain. Lalu jahit, beri jarak  ±  ½ cm dari masing-masing ujung karet elastik (perhatikan gambar kiri bawah). Lalu jahit tepi ruang kepala dengan lebar kelim 1cm, mulai dari titik Z ke A lalu lanjutkan ke Z lagi. Jahit pelan-pelan dan teliti saat melewati bagian yang terdapat karet elastik. Karena akan sedikit susah dan mengganggu proses menjahit, sebab panjang karet elastik lebih pendek dari panjang kain agar menghasilkan kerutan. Pastikan karet elastik tetap menempel di ujung tekukan kain agar tidak ikut terjahit saat membuat kelim. Tarik karet elastik sesekali ke arah kita, sehingga bagian kelim (yang terisi karet elastik) yang sudah terjahit akan membentuk kerutan, seperti pada gambar kanan bawah.


 Lanjutkan menjahit kelim hingga kembali ke titik Z. Dan hasilnya akan terlihat seperti gambar di bawah ini.




Selanjutnya adalah memasang segitiga bagian dagu yang telah dibuat sebelumnya. Letakkan bagian dagu dengan posisi titik K (bagian dagu) berada di bagian Z (bagian atasan mukena). Beri jarak 1cm dari tepi bahan. Tahan dengan jarum pentul seperti gambar di bawah ini.


Agar rapi, aku memasangnya dengan cara seperti gambar di atas ini. Jadi bagian dagunya dipasang dari bagian dalam mukena, lalu sematkan dengan beberapa jarum pentul. Kemudian balik atasan mukenanya sehingga kini kita sedang melihat bagian luar (baik) mukena. Lalu sisipkan lagi jarum pentul dari bagian luar mukena seperti gambar di atas (gambar bagian bawah), dan lepas jarum pentul yang ada di bagian dalam mukena. Setelah itu, jahit tindas tepi bagian dagu (dari bagian luar mukena) dengan lebar 1-2mm. Dan hasilnya akan terlihat seperti ini.


Nah, langkah terakhir untuk membuat atasan mukena adalah memasang tali mukena yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Caranya, tinggal tempelkan masing-masing ujung tali mukena di bagian bawah masing-masing ujung tali elastik (kerutan) pada bagian dahi. Kemudian jahit tindas. Dan hasilnya akan terlihat seperti ini.


detail atasan mukena


Rok mukena
Untuk membuat bawahan mukena atau rok mukena, caranya cukup mudah dan nggak begitu ribet seperti membuat atasan mukena. Langkah awal yang harus dilakukan, sama seperti langkah awal saat membuat atasan mukena, yaitu menyambung kedua tepi kain (membuat kampuh). Untuk bawahan mukena, karena tepi kain F-H (lihat gambar di bawah) bertiras maka tepi kain pada bagian kampuhnya bisa diobras. Karena nggak punya mesin obras, maka aku memakai teknik kampuh perancis. Aku membuat kampuh dengan lebar 1cm, sehingga membutuhkan kelebihan kain  ± 1,5cm untuk masing-masing tepi kain,  ½cm untuk lipatan awal dan 1cm untuk lipatan kedua.

Setelah kampuh F-H selesai dijahit, maka rapikan tiras kain di bagian bawah rok mukena dengan membuat kelim tindas selebar 1cm di sekeliling H ke G dan lanjut ke H lagi. Caranya sama seperti saat membuat keliman atasan mukena. Dan hasilnya akan tampak seperti ini.

Langkah terakhir untuk membuat bawahan mukena adalah membuat ban pingang. Gunakan karet elastik dengan lebar 1,5-2cm. Cara mudah untuk membuat ban pinggang elastik bisa dilihat di sini (ikuti langkah membuat ban pinggangnya mulai pada langkah kedua hingga langkah ke-empat pada artikel tersebut). Nanti hasil akhirnya bakalan seperti ini nih.


Dan voila, mukenanya jadi deh. Seneng juga ya kalau bisa bikin mukena sendiri. Meskipun dengan bentuk yang sederhana, tapi masih kelihatan cantik kan? Buat yang kebetulan mukena lamanya udah kucel, bulukan atau bahkan bolong-bolong *parah ya :p*, buruan dah capcus jahit sendiri aja. Biar makin semangat juga ibadahnya, karena menghadap Rabb kita Allah subhanahu wa ta'ala kan sebisa mungkin dengan pakaian yang terbaik. Eh siapa tahu juga tetiba ada yang order minta dibikinin mukena gegara lihat mukena keceh buatan kamu. Nah lumayan bisa jadi sumber / ide bisnis juga deh. :D

mukena bali tampak depan

mukena bali tampak belakang


Gimana, sudah bisa kan membuat mukena sendiri. Emang sih, pada awalnya kelihatan ribet juga ngejahitnya. Seperti waktu dulu awal aku membuat mukena kelihatannya emang mudah, tapi namanya pemula pasti masih tetep kerasa ribetnya. Tapi percayalah, ini beneran nggak sesulit yang dibayangkan kok. Selamat mencoba yah. ;)

Happy sewing evribadehh... ^^



11 Apr 2016

Baby Gift Set

April 11, 2016 8
Kali ini mau cerita sedikit tentang gift buatan aku untuk baby dari teman aku yang baru aja melahirkan putri pertamanya. Awalnya sih bingung mau kasih kado apa. Hmm, karena sekarang aku punya blog tentang craft dan DIY, kurang oke dong ya kalau kadonya beli di toko. Jadilah aku pede untuk bikin handmade baby gift sendiri *eh,pede apa kepedean ya?*. :D

set sepatu bayi rajut dan bandana rajut

Awalnya sempat galau mau bikin kado apaan. Keputusan terakhir jatuh pada baby gift set yang isinya sepasang sepatu bayi rajut dan bandana rajut. Dan sempat dibikin galau juga dengan ukuran sepatunya, maklum lah daku ini belum punya anak jadi nggak ngerti deh size sepatu bayi. Jadi proses bikinnya juga sempat berulang kali mendedel benang rajutannya gegara ukurannya berasa nggak pas. Berapa kali dedelnya? Ratusan. Hihi becanda, nggak sampai ding. Walau hasilnya masih nggak begitu rapi, tetap kepedean pede aja. Maklum nih lama nggak ngerajut, tapi maksa pingin bikin yang rajutan. :p

Sepatu bayi dan bandana bayi rajut ini aku bikin dari benang katun. Bentuknya juga sederhana banget. Saat merajut, aku sengaja pakai double (dua) benang, biar keliatan tebal dan lebih kokoh. Eh selain itu juga biar cepat selesai juga sih ngerajutnya, hihi. Nah karena pakai double benang, jadi aku pakai hakpen Rose nomor 5/0. Untuk jenis rajutan utamanya, aku pakai tusuk hdc (half double crochet stitch).

Baby Gift Set
Packing baby gift set-nya
Baby Gift Set
Isi baby gift set-nya
Sebenarnya kalau untuk cewek biasanya identik dengan warna pink ya. Tapi aku bikin set sepatu dan bandana rajutnya pakai benang warna biru. Karena sebelumnya aku sudah lebih dulu bikin 3 buah bandana (yang ada di sebelahnya), yang salah satunya adalah bandana berwarna pink dengan bunga putih. Jadi biar ada bermacam-macam warna, aku bikin deh set sepatu rajut dan bandana warna biru.

Untuk tiga buah bandananya aku bikin dari kain rayon spandex, sehingga lembut untuk kulit bayi. Yang dua diantaranya dihiasi dengan bunga dari kain perca. Sayang deh kelupaan nggak kefoto detailnya. Soalnya kalau nggak didokumentasiin kayak gini, aku tuh kadang suka lupa sendiri sudah pernah bikin apaan. Yang paling parah sih kalau mau bikin lagi sesuatu yang sudah pernah aku bikin, suka lupa sendiri gimana caranya, haha. Yah semoga nggak lupa kalau suatu saat mau bikin lagi bandana yang sama. :D

Baby Gift Set
Begaya pakai label Ayumna :p
Yah itu dia gift sederhana dari aku. Semoga ukurannya pas dan yang nerima juga suka. Secara nih bikinnya penuh perjuangan dan berpeluh keringat karena sempat ngelepasin beberapa deret stitch dan pasang lagi berulang kali. Btw, ada yang minat pesan nggak? :p