24 Jun 2020

DIY Bookmarks Vintage dari Kardus Bekas

Juni 24, 2020 0
Suka baca buku? Pasti kurang afdol ya buat book-lovers kalau nggak punya pembatas buku (bookmarks) untuk nandain sampai halaman berapa kamu terakhir membaca. Eh tapi biasanya sih waktu beli buku pasti dapet bonus bookmarks yang senada ama cover bukunya. Tapi kalau yang satu ini, agak beda dari yang lain.

Nah kali ini, aku mau bikin bookmarks dengan tampilan vintage nih. Kamu yang suka koleksi benda atau barang bernuansa vintage, atau yang suka nulis journal (journaling) dengan nuansa vintage bisa juga cobain bikin pembatas buku ala-ala vintage ini. Kayak gini nih jadinya.





Gemesh nggak sih? Yang paling aku suka dengan properti ala vintage tuh kita nggak usah bikin terlalu rapih. Bahannya juga selalu bisa kita upcycle dari pakai dari barang bekas bahkan yang udah lecek sekalipun. Karena semakin agak acak adul dan lecek, maka akan semakin cantik dan kece hasilnya, hehe. Jadi sekaligus kita bisa turut berkontribusi dalam mengurangi populasi limbah / sampah. Yuk lah langsung aja kita siapin bahan-bahannya.

Bahan yang dibutuhkan adalah :
  1. kardus bekas
  2. tali rami / goni
  3. koran bekas
  4. bunga kering kecil yang bisa kamu comot di depan halaman rumah, hehe..
  5. gunting
  6. lem tembak

Bahan membuat pembatas buku vintage


Cara membuat :
  • Potong kardusnya sesuai selera (* bikin tutorial atau resep masakan nih? 🤭) 
Oh iya, sebenernya aku pakai kardus sepatu yang kebetulan sudah ada lubang mata ayamnya. Jadi kalau pake kardus biasa, bisa dibuat lubang terlebih dahulu di bagian atasnya untuk tempat tali. Bisa menggunakan punch holder atau digetok pakai paku.

  • Bisa robek sebagian lapisan kardusnya sampai terlihat bagian lengkungnya seperti ini , biar nggak terlalu keliatan polos aja sih.

  • Pasang tali rami dan lingkarkan di lubang kardus, lalu simpul mati.
  • Potong-potong koran menjadi bagian kecil sesuai selera. Biar lebih eksotis, bsa disobek pakai tangan biar ada kesan sobekannya gitu.
  • Potong rantingnya bunga keringnya sesuai selera, asal tidak melebihi ukuran bookmarksnya.
  • Tempelkan bunga kering ke bookmarks pakai lem tembak, cukup bagian bawahnya aja.
  • Tutupi dengan sobekan koran, lalu lem, dan selesai.


Gampang banget kan..? Selamat mencoba 😉

23 Jun 2020

Apakah Blog Masih Diminati ?

Juni 23, 2020 6
Hai hai, assalamu'alaikum. Gimana kabarnya..? Moga sehat-sehat semua ya.

Ahh akhirnya tayang juga postingan ini setelah sekian lama ku tak muncul di dunia per-blogger-an. Rindu rasanya nulis di sini, bikin tutorial receh ala-ala sambil curcol dikit, hihi. Kalian rindu aku juga nggak sih? Moga aja masih ada yang mampir di blog ini 😆😆😆 .

Hampir 3 tahun sudah ternyata blog ini aku abaikan, setelah sempat commit di post kalau mau rajin nge-blog. Tapi ternyata, konsisten itu susah ya, wkwk.


Ngomong-ngomong nih, 3 tahun itu pasti bukan waktu yang lama. Tentunya banyak perubahan seiring perkembangan yang terjadi terutama di dunia maya. Yang semula cuma punya blog, udah pasti sekarang banyak yang beralih menjadi vlogger salah satunya di Youtube. Atau banyak juga bermunculan content creator di medsos lainnya terutama di Instagram yang biasa kita kenal sebagai selebgram. Bahkan, template tema blog aku pun juga mulai kacau karena ada update dari blogger. Sempet kaget juga pas nggak bisa balas langsung komentar yang masuk dari seseorang. Kode css dari template yang aku pakai sebelumnya pun juga banyak yang berubah, bener-bener deh ya kalau nggak ngikutin perkembangan bisa kacau semua. Akhirnya ganti template baru aja sekalian biar lebih fresh, sekalian belajar css lagi, hehe.

Aku sendiri belum tau pasti, mulai banyak penulis yang meninggalkan blog ataukah masih ada yang konsisten di dunia blogger. Tapi banyak komunitas blogger yang masih aktif ya. Aku sendiri nggak ikut komunitas blogger sih, jadi kurang begitu tahu. Bukannya apa-apa, takut aja kalau nggak bisa commit aktif di komunitas kan nggak enak juga. 

Lalu apakah peminat blog sendiri masih ada? Kalau menurut aku sih sepertinya juga masih ada, karena walaupun blog ini udah lama nggak bikin konten, eh ternyata ada aja yang komen nagih nanyain resep yang bahkan aku sendiri udah lupa ama resepnya, hehe, maafkan yah. Kalau dari sisi netijen, aku sendiri sebagai pengguna juga kalau lihat tutorial bebikinan atau DIY pun lebih banyak pilih lihat gambar sih daripada video. Bukan soal quota, tapi lebih kepada kenyamanan, menurutku kalau gambar bisa lama-lama dilihat secara detail dan nggak ribet mencet tombol pause gitu. Kalau dari sisi content creator, aku pun juga lebih nyaman mengekspresikannya lewat tulisan dan foto daripada video. Disamping karena tangan aku nggak fotogenik juga kalau direkam lewat video saat bikin tutorial, haha.

Yah terlepas dari itu semua, kembali lagi ke minat dan tujuan masing-masing sih ya. Aku yang awalnya emang dulu bikin konten ini disamping karena ingin dapetin pemasukan dari Adsense tapi karena kurang konsisten akhirnya nggak di approve , sekarang udah mulai melupakan itu semua.

Kembali lagi ke tujuan awal aku bikin blog ini. Yang pertama, hanya sekedar mengabadikan apa yang pernah aku buat agar aku pribadi nggak lupa kalau suatu saat mau bikin ulang. Kenapa di blog? Karena bisa nulis panjang lebar dan lengkap. Kalau di medsos nggak bakalan cukup juga, bisa-bisa lanjut di kolom komen, hehe. Dan yang kedua, ingin nambah tabungan pahala di akhirat. Setidaknya kalau nggak mampu sedekah harta, berbagi ilmu juga termasuk sedekah kan? Yah syukur-syukur kalau tutorial atau tips receh yang aku share ini bisa memberikan manfaat untuk orang lain yang mampir di blog ini.  Seperti salah satu konten tentang membuat pola mukena yang qadarullah nggak nyangka ternyata banyak di share oleh beberapa teman di grup Facebook dan lainnya. Dan ini sekaligus membuktian tujuan pertama blog ini dibuat, karena emang pada akhirnya sekarang aku lupa caranya bikin mukena, serius nih, hehe. Untung udah ditulis di blog ini kan, pola sekaligus cara membuat mukena-nya. Coba kalau enggak, bisa pusing tuh kalau ntar mau bikin mukena baru lagi. Selebihnya, kalau ada iklan atau endorse yang masuk, itu namanya rejeki yang nggak bisa dtolak, hehe. Jadi yang mau endorse, silakan hubungin email aku di bio yah (*teteeeeep usaha yah 😃😃) .

"Jadi abis gini bakalan aktif blog lagi ya?". Yah doakan, semoga bisa konsisten. Karena jujur, yang bikin lama dari membuat tutorial itu adalah proses foto / dokumentasinya daripada nulisnya, hehe. Itu aja sih yang bikin males.