Tampilkan postingan dengan label menjahit. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label menjahit. Tampilkan semua postingan

12 Okt 2021

DIY Keset Cantik dari Kaos Bekas

Oktober 12, 2021 0

 Ceritanya kaos bekasku yang buluk sudah menumpuk lagi. Karena nggak layak juga untuk diberikan ke orang lain yang berarti masa pakainya sudah habis, hehe. Daripada nggak seru dijadiin gombal doank, lebih baik dijadiin keset syantik aja 😁. Ikutan bikin yuk !  

Si keset kriwil yang dibuat dari baju lama

Banyak cara membuat keset dari pakaian bekas terutama tshirt bekas. Sebelumnya aku sudah pernah membuatnya dengan cara dirajut, tapi belum ku-update tutorialnya, (*hehe dasar pemalas). Tapi kali ini ingin membuat dengan model yang berbeda. Sebenarnya keset yang mau aku bikin ini terinspirasi pas lagi buka-buka Pinterest, eh koq nemuin model keset / rug yang bentuknya kriwil lucu gitu. 

Inspirasi dari Pinterest


Cara membuat keset rumbai / kriwil

1. Siapkan kaos bekas yang akan dipakai. Lalu potong-potong seperti ini, ± 2,5 cm x 8 cm. Keset yang aku buat ini, membutuhkan bahan 2 tshirt bekas untuk ukuran keset 65cm. Tapi tergantung ukuran kaosnya juga ya, kalau t-shirtnya kecil atau tanpa lengan mungkin akan membutuhkan 3-4 kaos. 


2. Siapkan bahan untuk alas kesetnya. Aku pakai kemeja bekas, agar hasil jahitannya nggak terlalu loncat-loncat. Karena bahannya tipis, jadi kupakai kedua bagian depan dan belakang kemejanya sebagai alas keset. Potong melingkar seperti gambar di bawah ini, ukuran sesuai selera saja. Bisa juga dipotong bentuk kotak, bentuk hati, oval, segitiga, trapesium, (*ini pelajaran matematika atau apa sih? 😁 ) atau bentuk lainnya sesuai kreatifitas masing-masing.


3. Jahit satu-persatu potongan kain kaos berjajar melingkari alas kesetnya. Aku menjahit menggunakan mesin jahit. Bisa juga dijahit manual dengan tangan kalau teman-teman telaten membuatnya. Susun melingkar dan berjajar mengikuti tanda garis lingkaran merah seperti gambar di bawah ini. Jumlah lingkaran sesuaikan dengan diameter alasnya ya.

Lingkaran / baris pertama dimulai dari lingkaran pinggir paling luar. Susun berjajar dan agak menumpuk seperti ini. Jahit dengan jarak sekitar 1,5cm dari pinggir alas keset. 


4. Lanjutkan jahit untuk baris ke-2 atau di lingkaran bagian dalamnya. Beri jarak sekitar 1,5 - 2cm dari jahitan pada lingkaran yang sebelumnya (baris-1), dan arahkan semua kain pada baris-1 ke arah kanan agar tidak ikut terjahit saat menjahit kain di baris-2. Di foto ini terlihat kalau aku memotong kainnya tidak terlalu rapi, karena lumayan capek juga sih motongnya. Jangan ditiru ya, lebih rapi lebih bagus. Eh tapi nggak rapi-rapi amat tuh sebenernya juga terkesan aestetik koq, haha (*ngeles).


Di sini aku menggunakan benang dengan warna yang berbeda karena agar terlihat di tutorialnya. Tapi lebih bagus lagi gunakan saja warna benang yang senada dengan kainnya, biar terlihat lebih rapi. 
 
hasil jadi 2 baris lingkaran

Gambar di atas itu masih baru jadi dua baris lingkaran. Lumayan agak lama juga sih karena harus menata satu-persatu. Lakukan sampai lingkaran paling dalam atau mendekati pusat lingkaran. Selesai deh. Sebenarnya mudah banget, yang agak susah itu ketelatenan saat membuatnya, hehe. 
 


Yang aku buat ini sebenarnya lebih jadi rug atau karpet mini gitu deh. Karena ukurannya agak lumayan lebar, jadi koq lebih cantik dijadikan sebagai homedecor sekalian, hehe. Ah iya, teman-teman tertarik ikutan bikin juga nggak nih? Yang udah pada bikin juga, jangan lupa upload di IG dan tag akunku @jemari.ayumna ya, biar yang lain juga pada ikutan seseruan bikin bareng. 


4 Nov 2017

Tutorial Membuat Napkin atau Serbet Renda

November 04, 2017 6
Beberapa hari kemarin tuh ceritanya lagi suka banget buka-buka IG postingan orang yang doyan masak-masak sekalian buat nambah ilmu masak aku yang masih pas-pasan. Eeh malahan jadi gagal fokus ama perlengkapan makannya, salah satunya ya napkinnya itu.

Kayaknya sekarang lagi kekinian nih napkin atau serbet makan yang pinggirannya pakai renda. Motifnya juga lucu-lucu, ada polkadot, stripes juga bunga-bunga shabby chic. Jadi pengen punya donk, secara serbet di rumah cuman ada motif kotak-kotak gitu doank. Dan mumpung punya bahannya, cus aja deh bikin sendiri. 😁



Bahan yang dibutuhkan untuk membuat napkin lace ini adalah :
- Kain perca ( berbahan katun / linen ) berukuran 50 x 50 cm
- Renda ukuran kecil. Di sini aku memakai renda katun.
- Gunting dan perlengkapan menjahit


Cara membuat serbet renda

  • Jahit kelim di semua bagian tepi kain. Aku menggunakan kelim dengan cara melipat kain. Bisa juga dengan diobras.




  • Kemudian pasang renda pada tepi kain di bagian baik kain. Caranya, lipat ke dalam bagian ujung renda agar renda terlihat rapi, kemudian letakkan di atas tepi kain dimulai dari bagian dekat sudut kain (beri jarak ± 2cm dari sudut kain) seperti pada gambar. Sematkan jarum pentul untuk menahannya. Usahakan jahitan kelim tertutupi renda. 





  • Lanjutkan memasang renda di sepanjang tepi kain dengan menyematkan jarum pentul seperti pada gambar.




  • Jika sudah sampai pada bagian bagian ujung kain, maka tekuk/lipat kecil saja di bagian sisi dalam renda agar membentuk lipitan seperti pada gambar. Dan tindas tiap lipitan menggunakan jarum pentul. Tiga buah lipitan saja sudah cukup.  



  • Lanjutkan memasang renda di sekeliling tepi kain.




  • Jika sudah sampai pada ujung awal renda dipasang tadi, maka sisakan renda kurang lebih 3 - 4 cm lalu potong renda tersebut seperti gambar di bawah ini.



  • Mulai menjahit. Jahit tindas di bagian pinggir renda bagian dalam dimulai dari renda awal dipasang dan lanjutkan mengelilingi seluruh tepi renda seperti pada gambar. Pelan-pelan saat jahitan berada di bagian pucuk kain agar jahitan rapi. Dan pada sisa renda terakhir tadi, ditumpukkan di atas renda awal dipasang lalu tekuk ujungnya kebawah seperti pada renda bagian awal, lalu jahit tindas. Hasilnya akan tampak seperti gambar di bawah ini.





Dan selesai. Kini akupun juga punya napkin kekinian.🙌 Lucu juga ya napkinnya. Tinggal perlengkapan makannya aja nih yang belum kekinian, hohoho. 😃



Oh iya, napkin ini juga bisa lo kita jadikan sebagai usaha sampingan. Mumpung lagi kekinian, cus deh bikin sendiri terus kamu jual ke teman-teman kamu yang hobi masak di dapur atau suka koleksi kitchen set. 😄 Bisa juga nih dipakai sebagai props photo. Cantik kan! Selamat mencoba ya.. 😊




13 Okt 2017

Upcycle ~ Membuat Ciput Rajut dari Baju Lama

Oktober 13, 2017 1
Ngacung dulu buat yang pakai jilbab. Karena yang bakalan aku bikin kali ini khusus untuk yang berhijab ya. Mumpung sekarang lagi trend ciput rajut, jadi kepikiran deh buat upcyle baju rajut aku yang sudah lama tak terpakai.


Emang dalaman jilbab yang berbahan rajut ini lebih enak dan nyaman banget dipakainya. Kalau dipakai lama juga nggak bikin sakit di kepala dan kuping. Jadi kalau kamu ada baju atau cardigan rajut yang nggak terpakai, nggak ada salahnya juga cobain di-upcycle menjadi ciput / dalaman jilbab berbahan rajut.

Yuk kalau gitu langsung aja simak cara membuatnya ya.

1. Siapkan pakaian bekas yang berbahan rajut. Bisa baju, sweater atau cardigan. FYI, usahakan bahan pakaian rajut yang akan dipakai adalah yang tidak terlalu tebal dan jarak rajutannya rapat, agar nyaman dipakai.


Potong pakaian tersebut dengan ukuran 41 cm x 26 cm seperti pada gambar di bawah ini. Bagian ujung bawah baju rajutan akan digunakan sebagai bagian muka/dahi pada dalaman jilbab. Jika kamu menggunakan cardigan rajut, maka bagian yang dipotong adalah cardigan bagian belakang.


2. Lipat potongan bahan menjadi dua. Atur supaya bagian baik kain saling berhadapan, sehingga bagian buruk kain yang berada di sisi luar. Kemudian sambungkan/jahit, beri jarak 1 cm dari tepi kain sebagai kampuh.
Oh iya, menjahit bahan rajutan juga gampang-gampang susah seperti menjahit kaos. Kadang suka loncat-loncat jahitannya. Di sini aku menggunakan jarum nomor 14. Dan pada saat menjahit, usahakan kain agak ditarik sedikit (jangan berlebihan) agar jahitan juga stretch mengikuti sifat kain. 


3. Lipat ujung bagian atas membentuk wiru/lipitan dan tahan dengan jarum pentul. Kemudian jahit, beri jarak kampuh 1cm.

4. Jahit zigzag bagian tepi kain agar tidak brudul. Atau bisa juga diobras kalau kalian punya mesin obras karena akan lebih rapi lagi hasilnya.




Dan taraaaa... Ciput rajut ini sudah siap dipakai. asilnya gak kalah kan ama ciput rajut yang dibeli di toko sebelah. 😄


23 Agu 2016

Cara Membuat Ruffle atau Kerutan pada Kain

Agustus 23, 2016 16
Buat kamu yang ingin tampil lebih feminim, penambahan aksen rempel atau ruffle sering digunakan untuk menghiasi berbagai model rok atau pakaian wanita. Nggak hanya itu, aksen ruffle atau kerutan ini juga sering ditambahkan sebagai pemanis pada mukena, jilbab maupun aksesoris lainnya yang berbahan dasar kain. Biarpun aku sudah manis, aku tetap suka loh pakai baju atau aksesoris yang berbau ruffle gitu. :p
 
Di dunia jahit menjahit, tentu kita harus mengetahui teknik cara menjahit kerutan pada kain. Dan ternyata, ada banyak cara untuk membuat jahitan kerutan ini, mulai dari menjahit manual menggunakan tangan, membuat trik jahitan dengan mesin jahit, bahkan dengan bantuan sepatu mesin jahit khusus untuk membuat kerutan atau ruffle.


Cara paling mudah dan praktis untuk menjahit kerutan sebenarnya adalah dengan memakai bantuan sepatu mesin jahit khusus yaitu gathering foot (sepatu kerut). Karena bukan sepatu mesin jahit yang biasa dipakai pada umumnya, dan biasanya tidak include pada saat pembelian mesin jahit, maka tidak semua orang mempunyai sepatu kerut ini.

Nah kali ini aku akan menunjukkan tips dan trik cara menjahit kerutan menggunakan mesin jahit dengan cara manual seperti yang kebanyakan orang lain lakukan. Buat kamu yang nggak punya gathering foot (ruffling foot), keempat cara di bawah ini bisa jadi alternatif pilihan untuk membuat kerutan rempel menggunakan mesin jahit. Dulu cara lama ini juga biasa aku lakukan sebelum aku membeli gathering foot.

Klik halaman berikutnya ( page 2 - 5 ) untuk melihat cara dan langkah membuat kerutan pada kain.

Page :
1 2 3 4 5

19 Apr 2016

Menghias Mukena dengan Flanel

April 19, 2016 0
Mau tampil beda dari mukena polos yang kamu pakai selama ini? Banyak banget cara untuk makeover mukena polos biar makin kelihatan cantik. Selain menghias mukena polos dengan sulam pita, mukena lama kamu bisa juga dihias dengan kain flanel.


Emang sih yang paling penting adalah ibadahnya, nggak peduli seberapa bagus dan mahalnya mukena yang kita pakai. Tapi nggak ada salahnya juga kan kalau mukena lama kita dimakeover biar tampil beda dari biasanya. Yah hitung-hitung selain agar ibadahnya makin semangat, juga sambil melatih jemari kita ini untuk berkreasi agar makin terampil dan kreatif. ;)

Seperti yang akan aku lakukan kali ini. Kebetulan tangan aku juga lagi gatel pengen ngerjain sesuatu. Yaudah deh, kali ini giliran mukena polos ini yang jadi sasarannya. Biar kelihatan sedikit unyu-unyu tapi nggak lebay, si mukena polos ini mau aku tempelin dengan potongan flanel di beberapa bagian. Sejauh yang aku tahu, teknik ini disebut dengan "applique atau sulam tempel". 


Selain kain flanel, bahan-bahan yang perlu dipersiapkan adalah perlengkapan menjahit seperti benang, jarum dan gunting. Kali ini aku nggak akan menyulam secara manual tapi menggunakan mesin jahit. Karena bahan utama yang aku pakai adalah kain flanel, tentu saja cara pembuatannya lebih mudah daripada membuat sulam perca yang mana kita harus ekstra hati-hati agar tiras kain dapat tertutup rapi.  

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah tentukan pola yang akan dibuat. Gambar dulu saja di kertas. Kalian bisa berkespresi sesuai selera masing-masing. Aku memakai motif bunga yang sederhana seperti ini. 

Gunting pola kertas setelah pola selesai dibuat. Lalu duplikat pada kain flanel, dan potong kain flanel sesuai pola. Buat beberapa sesuai jumlah yang diinginkan. Kemudian tentukan letak sulam flanel pada mukena. Tandai mukena dengan pensil atau jarum pentul. Atau aplikasi flanel yang sudah dipotong tadi bisa langsung dipasang (ditempelkan) di mukena dan sematkan dengan jarum pentul. Usahakan posisinya simetris untuk bagian kanan dan kiri badan pada mukena.

( klik pada gambar untuk memperbesar )

potongan aplikasi flanel yang sudah ditata dan ditempel pada mukena
Jika dirasa posisi flanel sudah pas, lanjutkan untuk menjahit atau menyulam. Tidak seperti sulam perca/flanel pada umumnya yang menggunakan tusuk feston untuk menyulam pinggiran perca ke kain, kali ini aku hanya menggunakan jahitan lurus saja menggunakan mesin jahit. Karena pinggiran kain flanel tidak bertiras (berserabut) *orang Jawa bilangnya njrawut* sehingga tidak masalah jika pinggiran kain flanel tidak ditutupi / disembunyikan. Sebenarnya sih biar cepat selesai dan nggak terlalu ribet juga bikinnya. Hehehe, maklum namanya juga masih belajar. :p

Pertama, aku jahit dulu di bagian tengah bunga dan sekaligus menindas kelopak bunga. Di sini aku sedikit bermain bentuk jahitan yaitu mengikuti garis bermotif zigzag. Caranya sama seperti menjahit lurus biasa, tinggal mengikuti alur garis seperti pada gambar. 

Lalu jahit bagian tepi kelopak. jahit dengan mengikuti bentuk tepi kelopak. Beri jarak 1,5 - 2mm dari tepi flanel. Nah saat menjahit di bagian ini memang harus super hati-hati dan pelan-pelan biar hasilnya bisa rapi. Memang agak susah sih kalau pakai sepatu mesin jahit standar saat menjahit tikungan.

Langkah selanjutnya adalah membuat tangkai bunga. Gambar dulu pola bentuk tangkai bunga pada mukena dengan pensil atau kapur jahit. Lepas dulu bagian daunnya biar nggak mengganggu saat proses menjahit. Lalu jahit mengikuti pola (gambar). Aku memakai pola jahitan zigzag dengan jarak benang yang rapat. Jadi hasil jahitannya seperti di bordir.

Langkah terakhir adalah memasang daunnya. Jahit lurus saja di bagian tengah daun seperti bagian tengah tulang daun. Dan selesai. Ulangi lagi prosesnya pada aplikasi yang lain hingga semua aplikasi terpasang di mukena.


Hasilnya bakalan seperti foto di atas ini. Mukena lama aku jadi makin cantik dan girly yah. Cara ini bisa jadi alternatif juga buat para pemula yang kepingin untuk menghias mukena lama milik kita. Karena cara membuatnya pun juga sangat mudah dan cepat banget.

Happy sewing ya.. ^^

15 Apr 2016

Cara Mudah Membuat Mukena, Cocok untuk Pemula

April 15, 2016 22
Nah setelah kita belajar membuat pola mukena sederhana pada artikel sebelumnya, it's time to make it happen now :p . Kali ini kita langsung praktek membuat mukenanya donk. Yuk langsung aja simak cara mudah membuat mukena berikut ini. Mesin jahit kamu sudah siap kan? :)




Siapkan kain yang sudah dipotong seperti pada pola mukena yang sudah saya jabarkan di artikel sebelumnya. Pola mukena tersebut adalah pola mukena sederhana, tanpa ada tambahan pelapis di bagian kepala dan juga tanpa rempel (ruffle). Sehingga membuatnya pun mudah dan tidak terlalu rumit, serta cocok digunakan untuk kita yang masih pemula dalam dunia jahit-menjahit.


Di sini aku memakai kain rayon motif (bahan mukena bali) dengan lebar kain 120cm. Kain rayonnya tidak full motif, jadi hanya ada motif di salah satu sisinya saja, sedangkan sebagian besar lainnya tidak bermotif (polos). Biasanya pola mukena sederhana ini juga memang digunakan untuk membuat mukena bali. Karena pada dasarnya mukena bali sudah menggunakan kain bermotif (bercorak), sehingga tidak perlu terlalu menambahkan beberapa aksen tambahanpun juga sudah terlihat cantik.



Bagian Dagu
Awal mulanya, siapkan bagian dagu yang telah dipotong sesuai pola. Lalu lipat bagian yang lebih panjang menjadi dua sehingga panjangnya menjadi 6cm. Pastikan posisi kain bagian baik saling berhadapan.


 Kemudian buat kampuh dengan lebar 1cm di sepanjang J-K-N , sisakan ruang pada M-N, lalu lajutkan jahitan pada M-I. Jadi M ke N jangan dijahit, beri jarak kira-kira 1,5cm sebagai ruang untuk membalik kain. Setelah selesai dijahit, baliklah kain tersebut melalui lubang M-N sehingga kain bagian baik berada di luar seperti gambar di bawah ini.


Nah untuk bagian dagunya, aku ambil dari bagian kain yang bermotif. Jadi bisa sekaligus bermanfaat sebagai variasi. Oh iya, jangan lupa ya untuk merapikan tiras kain yang ada di bagian yang tidak terjahit dengan cara memasukkannya ke dalam di bagian yang tidak terjahit.


Tali kepala
Lipat lebar bahan menjadi dua dengan posisi kain bagian baik saling berhadapan. Gabungkan pinggiran kain (buat kampuh) dan jahit selebar 1cm. Lalu balik kain dengan bantuan bolpoin atau sumpit, sehingga bagian baik kain berada di luar dan lebar tali kepala adalah 1,5cm.


Siapkan karet elastis lebar 1cm dengan panjang ± 25cm. Masukkan ke dalam tali kepala dengan bantuan peniti hingga posisi ujung karet elastis berada ± 1cm dari ujung tali kepala. Tahan dengan bantuan jarum pentul seperti pada gambar di atas. Kemudian tindas dengan jahitan pada jarak ±1,5cm dari masing-masing ujung tali kepala. Lalu rapikan ujung tali kepala dengan memasukkan tiras kain ke dalam lubang selebar 0,5cm.



Atasan mukena
Siapkan bahan atasan mukena yang sudah dipotong menyerupai seperempat lingkaran sesuai dengan pola yang sudah saya bahas sebelumnya. Langkah pertama adalah menjahit kampuh (menggabungkan dua sisi pinggiran kain) mengikuti garis putus-putus berwarna biru seperti gambar di bawah ini. Jahit kampuh di sepanjang Z-B dengan lebar kampuh ± 1cm dari tepi kain. Sisakan A-Z untuk lubang kepala. Saat menjahit kampuh, posisikan kain bagian baik saling berhadapan (kain bagian buruk menghadap ke luar).

Selanjutnya buat kelim untuk merapikan tiras kain mukena dengan lebar  ± 1cm. Karena nggak punya mesin obras, biasanya aku pakai kelim tindas (double). Caranya tekuk kain ke arah bagian yang buruk  ±  ½ cm, lalu lipat lagi selebar 1 cm kemudian jahit tindas. Lakukan di sekeliling tepi bawah pada atasan mukena, yaitu dari B ke C lalu lanjutkan hingga ke B lagi. Lakukan juga untuk tepi bawah pada rok mukena, yaitu dari  H ke G dan lanjutkan hingga ke H lagi. Dan hasilnya terlihat seperti ini.

Langkah selanjutnya adalah memasang karet elastik untuk bagian dahi. Siapkan karet elastik dengan lebar 0.5-0,75cm sepanjang 15cm. Tekuk pinggiran kain bagian lubang kepala ke arah buruk kain selebar 1cm, sematkan dengan beberapa jarum pentul. Masukkan karet elastik ke dalamnya (menempel ke pinggir tekukan kain), di posisi antara V1 - V2, seperti gambar di bawah ini.

Sematkan jarum pentul pada ujung-ujung elastik ke kain. Lalu jahit, beri jarak  ±  ½ cm dari masing-masing ujung karet elastik (perhatikan gambar kiri bawah). Lalu jahit tepi ruang kepala dengan lebar kelim 1cm, mulai dari titik Z ke A lalu lanjutkan ke Z lagi. Jahit pelan-pelan dan teliti saat melewati bagian yang terdapat karet elastik. Karena akan sedikit susah dan mengganggu proses menjahit, sebab panjang karet elastik lebih pendek dari panjang kain agar menghasilkan kerutan. Pastikan karet elastik tetap menempel di ujung tekukan kain agar tidak ikut terjahit saat membuat kelim. Tarik karet elastik sesekali ke arah kita, sehingga bagian kelim (yang terisi karet elastik) yang sudah terjahit akan membentuk kerutan, seperti pada gambar kanan bawah.


 Lanjutkan menjahit kelim hingga kembali ke titik Z. Dan hasilnya akan terlihat seperti gambar di bawah ini.




Selanjutnya adalah memasang segitiga bagian dagu yang telah dibuat sebelumnya. Letakkan bagian dagu dengan posisi titik K (bagian dagu) berada di bagian Z (bagian atasan mukena). Beri jarak 1cm dari tepi bahan. Tahan dengan jarum pentul seperti gambar di bawah ini.


Agar rapi, aku memasangnya dengan cara seperti gambar di atas ini. Jadi bagian dagunya dipasang dari bagian dalam mukena, lalu sematkan dengan beberapa jarum pentul. Kemudian balik atasan mukenanya sehingga kini kita sedang melihat bagian luar (baik) mukena. Lalu sisipkan lagi jarum pentul dari bagian luar mukena seperti gambar di atas (gambar bagian bawah), dan lepas jarum pentul yang ada di bagian dalam mukena. Setelah itu, jahit tindas tepi bagian dagu (dari bagian luar mukena) dengan lebar 1-2mm. Dan hasilnya akan terlihat seperti ini.


Nah, langkah terakhir untuk membuat atasan mukena adalah memasang tali mukena yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Caranya, tinggal tempelkan masing-masing ujung tali mukena di bagian bawah masing-masing ujung tali elastik (kerutan) pada bagian dahi. Kemudian jahit tindas. Dan hasilnya akan terlihat seperti ini.


detail atasan mukena


Rok mukena
Untuk membuat bawahan mukena atau rok mukena, caranya cukup mudah dan nggak begitu ribet seperti membuat atasan mukena. Langkah awal yang harus dilakukan, sama seperti langkah awal saat membuat atasan mukena, yaitu menyambung kedua tepi kain (membuat kampuh). Untuk bawahan mukena, karena tepi kain F-H (lihat gambar di bawah) bertiras maka tepi kain pada bagian kampuhnya bisa diobras. Karena nggak punya mesin obras, maka aku memakai teknik kampuh perancis. Aku membuat kampuh dengan lebar 1cm, sehingga membutuhkan kelebihan kain  ± 1,5cm untuk masing-masing tepi kain,  ½cm untuk lipatan awal dan 1cm untuk lipatan kedua.

Setelah kampuh F-H selesai dijahit, maka rapikan tiras kain di bagian bawah rok mukena dengan membuat kelim tindas selebar 1cm di sekeliling H ke G dan lanjut ke H lagi. Caranya sama seperti saat membuat keliman atasan mukena. Dan hasilnya akan tampak seperti ini.

Langkah terakhir untuk membuat bawahan mukena adalah membuat ban pingang. Gunakan karet elastik dengan lebar 1,5-2cm. Cara mudah untuk membuat ban pinggang elastik bisa dilihat di sini (ikuti langkah membuat ban pinggangnya mulai pada langkah kedua hingga langkah ke-empat pada artikel tersebut). Nanti hasil akhirnya bakalan seperti ini nih.


Dan voila, mukenanya jadi deh. Seneng juga ya kalau bisa bikin mukena sendiri. Meskipun dengan bentuk yang sederhana, tapi masih kelihatan cantik kan? Buat yang kebetulan mukena lamanya udah kucel, bulukan atau bahkan bolong-bolong *parah ya :p*, buruan dah capcus jahit sendiri aja. Biar makin semangat juga ibadahnya, karena menghadap Rabb kita Allah subhanahu wa ta'ala kan sebisa mungkin dengan pakaian yang terbaik. Eh siapa tahu juga tetiba ada yang order minta dibikinin mukena gegara lihat mukena keceh buatan kamu. Nah lumayan bisa jadi sumber / ide bisnis juga deh. :D

mukena bali tampak depan

mukena bali tampak belakang


Gimana, sudah bisa kan membuat mukena sendiri. Emang sih, pada awalnya kelihatan ribet juga ngejahitnya. Seperti waktu dulu awal aku membuat mukena kelihatannya emang mudah, tapi namanya pemula pasti masih tetep kerasa ribetnya. Tapi percayalah, ini beneran nggak sesulit yang dibayangkan kok. Selamat mencoba yah. ;)

Happy sewing evribadehh... ^^