15 Apr 2016

Cara Mudah Membuat Mukena, Cocok untuk Pemula

Nah setelah kita belajar membuat pola mukena sederhana pada artikel sebelumnya, it's time to make it happen now :p . Kali ini kita langsung praktek membuat mukenanya donk. Yuk langsung aja simak cara mudah membuat mukena berikut ini. Mesin jahit kamu sudah siap kan? :)




Siapkan kain yang sudah dipotong seperti pada pola mukena yang sudah saya jabarkan di artikel sebelumnya. Pola mukena tersebut adalah pola mukena sederhana, tanpa ada tambahan pelapis di bagian kepala dan juga tanpa rempel (ruffle). Sehingga membuatnya pun mudah dan tidak terlalu rumit, serta cocok digunakan untuk kita yang masih pemula dalam dunia jahit-menjahit.


Di sini aku memakai kain rayon motif (bahan mukena bali) dengan lebar kain 120cm. Kain rayonnya tidak full motif, jadi hanya ada motif di salah satu sisinya saja, sedangkan sebagian besar lainnya tidak bermotif (polos). Biasanya pola mukena sederhana ini juga memang digunakan untuk membuat mukena bali. Karena pada dasarnya mukena bali sudah menggunakan kain bermotif (bercorak), sehingga tidak perlu terlalu menambahkan beberapa aksen tambahanpun juga sudah terlihat cantik.



Bagian Dagu
Awal mulanya, siapkan bagian dagu yang telah dipotong sesuai pola. Lalu lipat bagian yang lebih panjang menjadi dua sehingga panjangnya menjadi 6cm. Pastikan posisi kain bagian baik saling berhadapan.


 Kemudian buat kampuh dengan lebar 1cm di sepanjang J-K-N , sisakan ruang pada M-N, lalu lajutkan jahitan pada M-I. Jadi M ke N jangan dijahit, beri jarak kira-kira 1,5cm sebagai ruang untuk membalik kain. Setelah selesai dijahit, baliklah kain tersebut melalui lubang M-N sehingga kain bagian baik berada di luar seperti gambar di bawah ini.


Nah untuk bagian dagunya, aku ambil dari bagian kain yang bermotif. Jadi bisa sekaligus bermanfaat sebagai variasi. Oh iya, jangan lupa ya untuk merapikan tiras kain yang ada di bagian yang tidak terjahit dengan cara memasukkannya ke dalam di bagian yang tidak terjahit.


Tali kepala
Lipat lebar bahan menjadi dua dengan posisi kain bagian baik saling berhadapan. Gabungkan pinggiran kain (buat kampuh) dan jahit selebar 1cm. Lalu balik kain dengan bantuan bolpoin atau sumpit, sehingga bagian baik kain berada di luar dan lebar tali kepala adalah 1,5cm.


Siapkan karet elastis lebar 1cm dengan panjang ± 25cm. Masukkan ke dalam tali kepala dengan bantuan peniti hingga posisi ujung karet elastis berada ± 1cm dari ujung tali kepala. Tahan dengan bantuan jarum pentul seperti pada gambar di atas. Kemudian tindas dengan jahitan pada jarak ±1,5cm dari masing-masing ujung tali kepala. Lalu rapikan ujung tali kepala dengan memasukkan tiras kain ke dalam lubang selebar 0,5cm.



Atasan mukena
Siapkan bahan atasan mukena yang sudah dipotong menyerupai seperempat lingkaran sesuai dengan pola yang sudah saya bahas sebelumnya. Langkah pertama adalah menjahit kampuh (menggabungkan dua sisi pinggiran kain) mengikuti garis putus-putus berwarna biru seperti gambar di bawah ini. Jahit kampuh di sepanjang Z-B dengan lebar kampuh ± 1cm dari tepi kain. Sisakan A-Z untuk lubang kepala. Saat menjahit kampuh, posisikan kain bagian baik saling berhadapan (kain bagian buruk menghadap ke luar).

Selanjutnya buat kelim untuk merapikan tiras kain mukena dengan lebar  ± 1cm. Karena nggak punya mesin obras, biasanya aku pakai kelim tindas (double). Caranya tekuk kain ke arah bagian yang buruk  ±  ½ cm, lalu lipat lagi selebar 1 cm kemudian jahit tindas. Lakukan di sekeliling tepi bawah pada atasan mukena, yaitu dari B ke C lalu lanjutkan hingga ke B lagi. Lakukan juga untuk tepi bawah pada rok mukena, yaitu dari  H ke G dan lanjutkan hingga ke H lagi. Dan hasilnya terlihat seperti ini.

Langkah selanjutnya adalah memasang karet elastik untuk bagian dahi. Siapkan karet elastik dengan lebar 0.5-0,75cm sepanjang 15cm. Tekuk pinggiran kain bagian lubang kepala ke arah buruk kain selebar 1cm, sematkan dengan beberapa jarum pentul. Masukkan karet elastik ke dalamnya (menempel ke pinggir tekukan kain), di posisi antara V1 - V2, seperti gambar di bawah ini.

Sematkan jarum pentul pada ujung-ujung elastik ke kain. Lalu jahit, beri jarak  ±  ½ cm dari masing-masing ujung karet elastik (perhatikan gambar kiri bawah). Lalu jahit tepi ruang kepala dengan lebar kelim 1cm, mulai dari titik Z ke A lalu lanjutkan ke Z lagi. Jahit pelan-pelan dan teliti saat melewati bagian yang terdapat karet elastik. Karena akan sedikit susah dan mengganggu proses menjahit, sebab panjang karet elastik lebih pendek dari panjang kain agar menghasilkan kerutan. Pastikan karet elastik tetap menempel di ujung tekukan kain agar tidak ikut terjahit saat membuat kelim. Tarik karet elastik sesekali ke arah kita, sehingga bagian kelim (yang terisi karet elastik) yang sudah terjahit akan membentuk kerutan, seperti pada gambar kanan bawah.


 Lanjutkan menjahit kelim hingga kembali ke titik Z. Dan hasilnya akan terlihat seperti gambar di bawah ini.




Selanjutnya adalah memasang segitiga bagian dagu yang telah dibuat sebelumnya. Letakkan bagian dagu dengan posisi titik K (bagian dagu) berada di bagian Z (bagian atasan mukena). Beri jarak 1cm dari tepi bahan. Tahan dengan jarum pentul seperti gambar di bawah ini.


Agar rapi, aku memasangnya dengan cara seperti gambar di atas ini. Jadi bagian dagunya dipasang dari bagian dalam mukena, lalu sematkan dengan beberapa jarum pentul. Kemudian balik atasan mukenanya sehingga kini kita sedang melihat bagian luar (baik) mukena. Lalu sisipkan lagi jarum pentul dari bagian luar mukena seperti gambar di atas (gambar bagian bawah), dan lepas jarum pentul yang ada di bagian dalam mukena. Setelah itu, jahit tindas tepi bagian dagu (dari bagian luar mukena) dengan lebar 1-2mm. Dan hasilnya akan terlihat seperti ini.


Nah, langkah terakhir untuk membuat atasan mukena adalah memasang tali mukena yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Caranya, tinggal tempelkan masing-masing ujung tali mukena di bagian bawah masing-masing ujung tali elastik (kerutan) pada bagian dahi. Kemudian jahit tindas. Dan hasilnya akan terlihat seperti ini.


detail atasan mukena


Rok mukena
Untuk membuat bawahan mukena atau rok mukena, caranya cukup mudah dan nggak begitu ribet seperti membuat atasan mukena. Langkah awal yang harus dilakukan, sama seperti langkah awal saat membuat atasan mukena, yaitu menyambung kedua tepi kain (membuat kampuh). Untuk bawahan mukena, karena tepi kain F-H (lihat gambar di bawah) bertiras maka tepi kain pada bagian kampuhnya bisa diobras. Karena nggak punya mesin obras, maka aku memakai teknik kampuh perancis. Aku membuat kampuh dengan lebar 1cm, sehingga membutuhkan kelebihan kain  ± 1,5cm untuk masing-masing tepi kain,  ½cm untuk lipatan awal dan 1cm untuk lipatan kedua.

Setelah kampuh F-H selesai dijahit, maka rapikan tiras kain di bagian bawah rok mukena dengan membuat kelim tindas selebar 1cm di sekeliling H ke G dan lanjut ke H lagi. Caranya sama seperti saat membuat keliman atasan mukena. Dan hasilnya akan tampak seperti ini.

Langkah terakhir untuk membuat bawahan mukena adalah membuat ban pingang. Gunakan karet elastik dengan lebar 1,5-2cm. Cara mudah untuk membuat ban pinggang elastik bisa dilihat di sini (ikuti langkah membuat ban pinggangnya mulai pada langkah kedua hingga langkah ke-empat pada artikel tersebut). Nanti hasil akhirnya bakalan seperti ini nih.


Dan voila, mukenanya jadi deh. Seneng juga ya kalau bisa bikin mukena sendiri. Meskipun dengan bentuk yang sederhana, tapi masih kelihatan cantik kan? Buat yang kebetulan mukena lamanya udah kucel, bulukan atau bahkan bolong-bolong *parah ya :p*, buruan dah capcus jahit sendiri aja. Biar makin semangat juga ibadahnya, karena menghadap Rabb kita Allah subhanahu wa ta'ala kan sebisa mungkin dengan pakaian yang terbaik. Eh siapa tahu juga tetiba ada yang order minta dibikinin mukena gegara lihat mukena keceh buatan kamu. Nah lumayan bisa jadi sumber / ide bisnis juga deh. :D

mukena bali tampak depan

mukena bali tampak belakang


Gimana, sudah bisa kan membuat mukena sendiri. Emang sih, pada awalnya kelihatan ribet juga ngejahitnya. Seperti waktu dulu awal aku membuat mukena kelihatannya emang mudah, tapi namanya pemula pasti masih tetep kerasa ribetnya. Tapi percayalah, ini beneran nggak sesulit yang dibayangkan kok. Selamat mencoba yah. ;)

Happy sewing evribadehh... ^^



22 komentar:

  1. Pingin belajar....bikin sendiri..jahitpun masih belum ahli banget....tp semangat udah diubun2...😊😊😊

    BalasHapus
  2. Thanks, lagi pengen buat usaha mukena 😀

    BalasHapus
  3. Masih mau mencoba buat mukena sendiri... Tetap semamgat 👍👍👍

    BalasHapus
  4. makasih ilmunya sebagai amal jariyah

    BalasHapus
  5. thks ilmunya..alhamdulillah dah jd berkat ilmu ini :-)

    BalasHapus
  6. thks ilmunya..alhamdulillah dah jd berkat ilmu ini :-)

    BalasHapus
  7. Coba lengkapi untuk ukurannya...
    Panjang dan lebar mukena

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah ada artikel tersendiri tentang pola mukenanya. Silakan bisa dilihat di situ ya kak.

      Hapus
  8. Kalo mau menggabungkan mukena potong jadi mukena lajuran gimana caranya ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. polanya berbeda kak antara mukena potong dengan mukena terusan . Mohon maaf karena saya belum pernah mencoba membuatnya

      Hapus
  9. thanks .. sudah jadi dan hasilnya indah semoga sukses selalu ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. MasyaAllah. Terimakasih, sukses juga untuk kakak. Semoga jadi makin semangat sholat setelah pakai mukena baru hasil jahitan sendiri ya

      Hapus
  10. Bisa bikin bawahan nya saja gak sis?
    Aq butuh bawahan nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. di artikel ini juga sekalian dicantumkan tutorial membuat bawahan mukenanya kak. Silakan dicoba ya untuk membuat bawahan mukenanya

      Hapus
  11. Bagaimana cara memperbaiki mukena terusan yang kesempitan

    BalasHapus
    Balasan
    1. ah terimakasih pertanyaannya kak. Yang jelas kalau kesempitan ya harus dipermak ditambahin kain. Kalau bagian bawahan mukenanya yang kesempitan berarti tambahkan kain di bagian depannya. Kalau atasan mukena yang kurang panjang, bisa ditambahkan rempel / aksen ruffle di bagian bawahnya. Mungkin InsyaAllah nanti akan saya buat artikelnya

      Hapus
  12. Tks ilmunya sy minat buat tapi tdk tahu caranya

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama kak. semoga sekarang udah jago membuat mukena ya

      Hapus

Terimakasih untuk berkomentar dengan baik dan sopan... :)