17 Jan 2016

Kemana Harus Mencari Ballpoint Needles

Kali ini saya ingin bercerita tentang pengalaman saya dalam membeli ballpoint needle. Ini merupakan kelanjutan cerita saya yang sebelumnya yaitu pengalaman sulitnya menjahit bahan kaos. Tepatnya sekitar 1,5 tahun yang lalu yaitu pada pertengahan tahun 2014.


Saat itu bagi saya yang masih sangat amat pemula dan baru punya mesin jahit sendiri, saya merasa sangat kesulitan untuk menjahit bahan kaos (stretch) menggunakan mesin jahit portable. Setelah akhirnya mendapatkan informasi bahwa memang ada tips dan trik khusus untuk menjahit kain kaos menggunakan mesin jahit portable. Salah satunya adalah mengganti jarum mesin jahit yang biasa kita pakai menjadi ballpoint needle. Apaan tuh? Bolpen yang bisa buat ngejahit?

Jadi ballpoint needle ini bukan merk suatu jarum apalagi jenis bolpen, melainkan jenis jarum yang memang diproduksi khusus untuk menjahit kain yang berbahan stretch/elastis seperti kaos cotton combed, spandeks maupun jersey, untuk digunakan di mesin jahit rumahan baik manual maupun portable. Jika dilihat sekilas saja sih memang tidak ada perbedaan bentuk yang mencolok dengan jarum mesin jahit yang biasa dipakai pada umumnya (jarum universal). Secara kan jarum itu bentuknya kecil banget, mungkin baru bisa terlihat jika dilihat menggunakan lup/kaca pembesar kali ya. Hehe :)

Setelah mengumpulkan informasi, sebenarnya si ballpoint needle ini dijual di salah satu craft supply online di daerah Malang. Dan saat itupun stok barang hanya ada satu. Karena kebutuhan yang mendesak, maka pada waktu itu saya bermaksud untuk mencari ballpoint needle ini di toko offline saja terlebih dahulu. Ah di Malang aja ada yang jual, pasti di ibukota Jawa Timur a.k.a Surabaya ini berarti lebih banyak juga dong yang jual, begitu batin saya waktu itu.

 Maka tujuan pertama saya adalah pergi ke toko perlengkapan alat jahit yang ada di sekitar daerah rumah saya. Dan, tetooottttt. Seluruh toko perlengkapan jahit yang tersebar di kecamatan daerah tempat tinggal saya, baik toko kecil maupun toko besar tidak ada yang menjualnya. Tidak hanya "tidak menjual", bahkan kebanyakan dari mereka tidak mengetahui mengenai jarum khusus untuk menjahit bahan kaos. Namun salah satu penjual di toko peralatan jahit yang kecil menyarankan untuk memakai jarum jahit biasa(universal) dengan nomor 14. 

Dan beginilah salah satu percakapan yang terjadi di toko peralatan jahit yang lumayan besar yang sempat saya datangi.

"Mbak, ada jarum untuk jahit kaos?" tanya saya.

"Untuk jahit kaos? Ya sama aja mbak jarumnya. Ukurannya aja yang beda," jawab si penjual, sebut saja dia Mbak Jujuk (*nama samaran).

"Namanya ballpoint needle mbak." sahut saya.

"Kayak gimana ya itu, kalau ada contohnya tunjukin aja." tanya si mbak Jujuk.
Oke lah kalau begitu, karena saat itu gak bawa hp dan otomatis gak bisa nunjukin gambar. Lagipula kalau dilihat sekilas ya memang sama aja bentuknya dengan jarum mesin jahit biasa. Lalu saya beranjak pergi untuk mencari ke toko lainnya. Pindah ke toko perlengkapan jahit yang lumayan jauh jaraknya dari rumah, tokonya lumayan besar juga terlihat sangat ramai.

Begitu memulai dengan pertanyaan yang sama seperti di toko yang sebelumnya, sambil pasang muka jutek si penjual menjawab dengan nada ketus "Mana ada mbak jarum untuk kain kaos? Gak ada! Jarumnya ya sama aja pakai jarum biasa!"

Oke fine, segera saya pergi dari tempat itu. Kalau emang gak ada, saya juga gak bakalan nanya kali, begitu batin saya. Dah dijutekin plus dieyelin ama si mbak-mbak penjual, bikin saya males cari si ballpoint needle ini di toko perlengkapan jahit lagi. Oh iya, kenapa gak cari ke toko tempat saya beli mesin jahit aja. Pasti mereka lebih tahu kan detail dan seluk beluk komponen mesin jahit.

Setelah sampai di tujuan, ternyata mereka sama tidak tahunya dengan penjual-penjual yang sebelumnya. Bahkan mereka menyarankan untuk memakai jarum jahit biasa dengan nomor 9. Aduh, speechless deh saya. Di tempat lain kataya nomor 14, di sini katanya nomor 9. Udah saya coba semua tetap aja gak enak, tetap jahitannya suka loncat-loncat.

Eeh, gak cuma sampai di situ. Bahkan saya juga sempat pergi ke salah satu gerai brand mesin jahit ternama yang ada di mall, yang juga menjual perlengkapan dan peralatan mesin jahit termasuk jarum jahit tentunya. Dan si penjual juga gak tahu loh tentang ballpoint needle. OMG, padahal nih ya di eBay ataupun Amazon itu mau cari jarum mesin jahit model apa aja juga ada, salah satunya ya keluaran dari brand ini. Bahkan bule-bule sono kalau share DIY tshirt di Youtube juga pakai si ballpoint needle ini. Berhubung lagi kepepet juga jadi gak mungkin dong saya improt import dari luar.

Baiklah, akhirnya saya putuskan untuk membeli online saja di toko yang saya ceritakan di atas, daripada udah capek keliling kepanasan, eh makan hati pula dijutekin ama mbak-mbak penjual. Untung aja barangnya masih belum laku waktu itu, jadi saya yang dapetin deh. Semoga aja sekarang si ballpoint needle ini sudah semakin mudah didapatkan, secara banyak juga loh yang mengalami kesulitan yang sama seperti saya saat menjahit kain kaos. Karena sempat saya intipin di craft supply yang tadi sih barangnya juga sempat kosong lagi.

Lagian nih ya, penjual toko perlengkapan jahit itu pada jutek-jutek apa ya? Dulu waktu saya lagi hunting mesin jahit juga sempat dijutekin loh, padahal udah tanya-tanya dengan lembut dan pasang muka manis eh tetep aja si dia jutek. Hmm, semoga hanya kebetulan aja.

Masih ingat percakapan saya dengan Mbak Jujuk di atas kan? Karena masih ada lanjutannya nih. Jadi saya balik ke toko tadi setelah saya dapat ballpoint needle dari membeli online, tujuannya sih mau beli pita. Tapi sekalian karena waktu itu si Mbak Jujuk minta contoh ballpoint needlenya, maka saya bawa juga deh si ballpoint needle ini.

"Ohya mbak, ini loh jarum yang untuk jahit kain kaos, kan mbaknya dulu minta bawain contohnya," sambil nunjukin si ballpoint needle ke Mbak Jujuk.

"Oh iya, saya gak jual ini. Lagian kalau saya jual ginian nanti yang beli sapa, masa mau jualin ke mbaknya aja?" sahut si mbak Jujuk setelah melihat contohnya.
Hiks kesel banget nggak sih? Maaf-maaf kata nih ya, cerita di sini bukan bermaksud untuk meremehkan atau menyudutkan penjual perlengkapan menjahit. Tapi memang inilah cerita yang saya alami pada waktu itu, dan kebetulan bertemu dengan beberapa penjual yang kurang ramah. Dan seperti yang saya sebutkan di atas, mungkin hanya kebetulan aja.

8 komentar:

  1. Bermanfaat sekali pengalaman nya , kebetulan lagi coba2 jahit bahan jersy kok susah bgt ya , dgn jarum biasa.sharing lagi dong Mbak setelah pakai ballpoint needle.Terima kasih atas pencerahan nya.

    BalasHapus
  2. Eh iya ya mba, kenapa ya kl yg jualan jahit menjahit itu jutek2 ya. Saya pengalaman beli mesin jahit dan perlengkapan jahit lainnya ketemu pelayanbya kok ya jutek2 ya. Trus bilangnya ga ada, ga ada. Saya nanya mau beli hemmed foot 4mm dan 6mm jawabnya ga ada tuh yg kaya gitu. Padahal yaaaaa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihii kirain aku aja.. ternyata mbak Dhona ngalamin juga yah.. :D
      saya kapok deh mo beli sepatu mesin jahit juga illfeel duluan jadinya..
      cari OL shop ajah :D

      Hapus
  3. Mba...beli jarumnya dmn ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. waktu itu aku belinya di craftbymood mbak Artati.. :)

      Hapus
  4. Eh untung ketemu blog nya mbak. Saya juga jadi males mau beli ballpount needle di toko offline. Tanya sepatu remple aja malah ditanya balik, 'emang ada ya?' hahhaa. Thanks for sharing mbak.

    BalasHapus

Terimakasih untuk berkomentar dengan baik dan sopan... :)