30 Nov 2015

Nasi Goreng Ndeso Cabe Hijau

November 30, 2015 41
Nasi goreng merupakan salah satu menu makanan favorit masyarakat Indonesia. Masakan ini bisa dijumpai hampir di setiap pedagang kaki lima hingga restoran bintang lima.

Nasi goreng memiliki banyak varian dan cita rasa, mulai dari nasi goreng jawa, nasi goreng  seafood ,nasi goreng babat, hingga nasi goreng pete. Kali ini saya akan membuat varian nasi goreng yang lebih sederhana. Ya, nasi goreng ndeso cabe hijau namanya.

Sesuai dengan namanya, menu nasi goreng ini adalah resep turun temurun dari keluarga saya yang berada di desa. Nasi goreng ndeso cabe hijau ini adalah masakan rumahan yang menggunakan bumbu yang sangat sederhana dan sedikit berbeda dengan varian yang lainnya dimana biasanya menggunakan tambahan cita rasa saus atau bumbu seasoning lainnya.



Jika diperhatikan, sekilas warna nasi goreng ini seperti nasi goreng hongkong. Berwarna pucat, karena tidak menambahkan saus atau kecap ke dalamnya. Yang khas dari masakan ini adalah rasanya yang dominan dengan bawang merah. Kalau begitu yuk kita simak saja cara membuatnya.

Bahan-bahan yang diperlukan adalah :
Bahan utama : nasi putih

Bumbu (ulek kasar) :
- 6 siung bawang merah
- 1,5 siung bawang putih
- 4 buah cabe hijau
- 2 buah cabe rawit

Bumbu dan bahan pelengkap :
- minyak goreng
- garam secukupnya
- merica secukupnya
- gula secukupnya
- potongan daun bawang
- bawang goreng

Cara membuatnya:
1. Panaskan minyak goreng secukupnya lalu tumis  bumbu yang telah dihaluskan / ulek kasar.
2. Masukkan nasi dan aduk rata. Goreng dengan tingkat kepanasan yang tinggi.
3. Tambahkan garam dan merica secukupnya, lalu tambahkan sedikit gula untuk menambahkan cita rasa gurih. Aduk hingga rata dan matang.
4. Nasi goreng siap disajikan, dan tambahkan sedikit taburan daun bawang serta bawang goreng diatasnya.


Selamat mencoba ya. Selagi hangat, nasi goreng ndeso cabe hijau ini lebih nikmat disantap bersama telur mata sapi. :)

Mengenal Jenis Tang untuk Membuat Aksesoris

November 30, 2015 27
Mengenal Jenis Tang untuk Membuat Aksesoris


 Tang atau plier adalah alat yang digunakan untuk mencengkram atau memegang suatu benda atau material yang keras, biasanya terbuat dari baja dan pemegangnya dilapisi dengan karet. Seperti yang kita ketahui, tang biasa digunakan sebagai alat bantu dalam kegiatan pertukangan. Tapi tahukah kamu bahwa tang ini juga diperlukan di dalam dunia crafting.

Mengenal Jenis Tang untuk Membuat Aksesoris
5 jenis tang untuk aksesoris

Dalam dunia crafting atau kegiatan membuat kerajinan tangan, tang juga diperlukan khususnya untuk membuat aksesoris seperti gelang, kalung, bros, atau  beberapa kerajinan handmade yang salah satu bahannya menggunakan media berbahan besi atau logam sejenis, seperti kawat, rantai, ring, penjepit tali, dan lain sebagainya. Pada umumnya tang ini digunakan dalam membuat juntai pada bros, ataupun memasang dan merangkai manik-manik untuk membuat perhiasan (jewelry) yang lainnya. Jenis dan fungsi tang ini pun juga beragam, umumnya dikenal ada 5 macam jenis tang dalam membuat aksesoris. Berikut ini akan dijabarkan apa saja jenis dan kegunaan masing-masing tang untuk membuat aksesoris dalam crafting.



Round Nose Plier (Tang Pelintir)
Juga biasa disebut sebagai long nose plier. Seperti namanya tang ini seperti berhidung panjang atau memiliki moncong dengan bentuk permukaan bulat yang semakin mengecil ke ujungnya. Ini adalah tang yang wajib dimiliki untuk membuat beraneka ragam aksesoris. Fungsinya untuk membentuk loop (lengkungan / lingkaran ) pada kawat dan juga bisa dimanfaatkan untuk membuka ring.
Round Nose Plier (Tang Pelintir)
Umumnya digunakan untuk melengkungkan ujung kawat agar berbentuk bulatan, yang nantinya berfungsi untuk mengaitkan kawat tersebut ke kawat yang lainnya. Dengan seluruh bagian permukaannya yang bulat (tidak pipih) dan ukuran diameter yang semakin mengecil ke ujungnya, tang ini bisa membantu untuk melengkungkan kawat dalam berbagai ukuran yang diinginkan dengan mudah dan rapi, bahkan dalam ukuran yang terkecil sekalipun.



Flat Nose Plier (Tang Penjepit)
Tang ini berbentuk moncong pipih, serta permukaan bagian dalamnya berbentuk datar dan sedikit bergerigi rapat. Tang ini dapat berfungsi untuk menjepit kawat dan penjepit tali, serta dapat juga digunakan untuk merapatkan bagian sambungan kawat dan ring yang longgar. Terkadang juga dipakai bersamaan dengan tang pelintir saat akan membuat lengkungan pada kawat, dengan cara menggunakan tang flat nose di tangan kiri untuk menjepit badan kawat dan tangan kanan memegang tang round nose untuk melengkungkan ujung kawat.
Flat Nose Plier (Tang Penjepit)
Kawat yang terlanjur bengkok atau keriting karena kesalahan dalam merangkai kawat, juga dapat diluruskan kembali menggunakan flat nose plier ini. Cukup dengan cara menjepitkan kawat yang keriting secara memanjang pada permukaan bagian dalam tang yang datar. Selain itu tang ini juga bisa digunakan untuk membengkokkan kawat.

Pada pangkal bagian dalam tang ini juga terdapat bagian yang tajam seperti permukaan gunting. Bagian yang tajam ini juga bisa berfungsi untuk memotong kawat.



Bent Nose Plier (Tang Sudut)
Tang yang ini juga berbentuk moncong dengan bagian permukaan datar. Hanya saja bagian ujungnya bengkok dengan sudut kemiringan 45derajat.
Bent Nose Plier (Tang Sudut)
Secara fungsional, sebenarnya tang ini memiliki kegunaan yang sama dengan flat nose plier yaitu sebagai penjepit dan juga bisa berfungsi untuk membengkokkan kawat. Namun dengan memiliki bagian ujung yang bengkok, tang ini sangat membantu untuk mencapai bagian yang sulit dijangkau.



Diagonal Plier (Tang Potong)
Diagonal Plier (Tang Potong)
Tang ini juga biasa dikenal dengan cutting plier. Seperti namanya, dengan bidang permukaannya yang tajam tang ini digunakan untuk memotong kawat, senar dan juga tali yang kaku.



End Nipper Plier (Tang Catut)
Sebetulnya fungsi tang ini tidak jauh berbeda dengan diagonal cutting plier. Hanya saja bidang permukaan yang tajam tepat berada pada bagian depan mirip seperti alat pemotong kuku atau catut. Sesuai dengan namanya, tang ini biasa digunakan untuk memotong kelebihan sisa pada ujung kawat atau material.
End Nipper Plier (Tang Catut)
Dengan bilah pisau yang tepat berada pada bagian depan, menjadikan tang ini memudahkan untuk menjangkau dan berada sangat dekat (mepet) dengan permukaan ujung kawat yang akan dipotong. Dengan bentuknya yang lebih tebal dan kokoh, end nipper plier ini mampu memotong kawat yang lebih tebal dibandingkan dengan diagonal plier.



Berapa harga tang untuk membuat aksesoris ini?
Harga tang untuk aksesoris yang ditawarkan sangat beragam, bergantung pada bahan dan kualitas tang. Tang ini bisa didapatkan secara langsung maupun online di toko perlengkapan aksesoris. Biasanya 1 set tang (isi 5 buah) ini harganya berkisar antara Rp.50.000 hingga ratusan ribu rupiah, ada juga yang 1 set berisi 3 jenis tang dengan kisaran harga dibawah Rp.50.000. Tang untuk merangkai mutsin / manik ini juga dijual secara eceran biasanya sekitar Rp.15.000 per buah.

Tang yang saya miliki di atas kebetulan pegasnya terbuat dari lempengan besi yang saling bertemu di bagian tengah di bawah poros tang. Fungsi pegas ini adalah untuk meringankan penggunaan tang dalam membuka tutup mulut tang. Namun kualitas tang yang lebih baik dan awet digunakan adalah tang dengan bagian pegas di tengahnya berbentuk per kawat (spring).

Demikian penjelasan secara terperinci dalam mengenal jenis dan fungsi tang untuk membuat aksesoris di dalam dunia crafting. Dan agar semakin mudah untuk mengenalnya, di bawah ini merupakan infografik yang berupa rangkuman perbedaan jenis tang beserta fungsinya masing-masing.

Mengenal Jenis Tang untuk Membuat Aksesoris

Kelima jenis tang di atas sebenarnya tidak harus dimiliki semuanya. Tang yang wajib dimiliki untuk membuat aksesoris setidaknya minimal adalah dua jenis tang yaitu round nose plier dan flat nose plier. Kedua tang ini sebenarnya sudah cukup mewakili fungsi tang yang ada seperti menjepit, membuat loop, membengkokkan dan memotong kawat. Namun memang disarankan untuk memiliki tang yang lengkap dan lebih beragam jenis dan fungsinya, agar semakin mudah dalam membuat aksesoris terutama untuk aksesoris yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.

Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuan teman-teman dalam dunia craft. Dan semoga juga bisa membantu pemula yang sedang kebingungan dalam menentukan tang jenis apa saja yang dibutuhkan untuk merangkai kebutuhan aksesoris.

Happy crafting.. ^__^

26 Nov 2015

10 Tanda Kamu Seorang Crafting Addict

November 26, 2015 85
Crafting atau kegiatan membuat kerajinan tangan tidak selalu identik dengan kaum ibu-ibu seperti yang kebanyakan kita ketahui, namun dari kalangan anak-anak hingga dewasa pun juga menggemari kegiatan yang mengasah kreatifitas ini. Bahkan tak sedikit pula kaum pria yang juga mendalami dunia crafting ini.

Dunia crafting yang cukup beragam jenis dan bentuknya, membuat semakin banyak orang menggemari kegiatan ini. Tidak hanya sekedar untuk mengisi waktu luang, namun bagi sebagian orang crafting sudah menjadi hobi yang mendarah daging dalam dirinya. Bahkan sampai-sampai menganggap crafting adalah obat dari segala kejenuhan.

Yang seperti itu biasa disebut sebagai crafting addict. Seperti asal muasal arti kata addict yang berarti seseorang yang tidak dapat berhenti melakukan atau menggunakan sesuatu atau biasa disebut dengan pecandu.


10 Tanda Kamu Seorang Crafting Addict


Lalu bagaimana ciri atau tanda-tanda orang yang kecanduan crafting alias crafting addict? Yuk kita simak baik-baik. ;)

1. Rumah terisi dengan barang handmade
Tanda yang pertama bahwa kamu adalah seorang crafting addict adalah jika sebagian besar isi rumah kamu adalah barang-barang hasil kerajinan tangan atau handmade, terutama barang craft buatan kamu sendiri. Karena akan sangat tidak mungkin jika kamu benar-benar seorang pecinta handmade tapi kamu tidak pernah memiliki bahkan membuat barang yang sesuai dengan hobi yang kamu miliki. Entah itu peralatan perabot rumah, aksesoris bahkan pakaian kamu.

2. Punya 4 perlengkapan craft wajib
Jika kamu seorang crafter sejati, dapat dipastikan memiliki 4 senjata perang crafting berikut ini :
  - Alat potong    : baik berupa gunting atau cutter
  - Benang / tali   : seperti benang jahit, benang rajut, tali kor atau bahkan tali goni/rami
  - Jarum            : baik berupa jarum jahit, jarum rajut atau jarum pentul
  - Lem / perekat : seperti lem tembak dan perekat serbaguna

3. Betah di toko craft
Pecinta crafting tentu lebih senang dan bahagia jika diajak jalan-jalan ke toko bahan keperluan craft dan juga toko kain daripada window shopping ke department store. Bahkan mereka bisa sampai berjam-jam jika berada di toko craft tersebut walaupun ujung-ujungnya yang dibeli hanya sebungkus kancing. :p

4. Pernah recycle / makeover barang
Jangan ngaku hobi crafting jika kamu belum pernah melakukan daur ulang atau makeover suatu benda. Hampir dipastikan seorang yang hobi crafting ini pernah melakukannya walaupun setidaknya hanya melakukan permak celana kamu sendiri. :D

5. Suka menyimpan barang bekas
Jika kamu sudah pernah melakukan hal yang ke-4, berarti kamu pun juga mempunyai stok barang bekas entah itu berupa kain perca, kardus, botol, stik es krim, dan kawan-kawannya. Benar kan, benar dong..?

6. Sering melihat DIY
Crafting addict sudah pasti sering melihat acara-acara DIY (do it yourself) baik itu dari acara televisi maupun video Youtube. Atau bisa jadi suka membaca artikel dan juga buku yang berkaitan dengan kegiatan crafting.

7. Kurang butuh jasa tukang
Orang yang memiliki kecintaan pada crafting pasti juga suka membuat barang-barang craft atau benda hasil kerajinan tangan dan pasti punya segudang ide untuk diaplikasikan. Mereka bisa merangkap sebagai tukang permak, tukang kayu, atau bahkan tukang listrik barangkali, hehee. Bahkan jika ada barang di rumah yang rusak, maka dia selalu bisa diandalkan untuk memperbaikinya sendiri atau bahkan merubahnya menjadi sesuatu yang bisa bermanfaat.

8. Punya segudang stok bahan craft
Hayo siapa crafter yang gak punya banyak stok bahan craft? Jika pergi ke toko craft, bisa dipastikan ada saja barang atau perlengkapan craft yang ingin dibeli walaupun belum akan digunakan. Seperti contohnya, crafter sewing atau orang yang hobi menjahit sudah pasti punya banyak stok kain tuh di rumah. Coba deh ditengokin isi lemarinya, banyakan baju atau kainnya? Yang penting dibeli dulu, dipakai atau tidaknya sih jadi urusan belakang. :p

9. Crafting bagaikan obat dari segala penyakit
Yang ini sih bagaikan pepatah "hidup tanpa crafting bagai taman tak berbunga". Segala macam kekacauan yang terjadi seharian hingga membuat stres, akan hilang dalam sekejap jika jemari kita menyentuh perlengkapan crafting.

10. Tidak asing dengan Etsy dan Pinterest
Nah siapa sih yang tidak tahu kedua situs ini? Hampir sebagian besar seorang pecinta crafting pasti sudah pernah membuka kedua situs ini. Ya kan?


10 Tanda Kamu Seorang Crafting Addict

Demikianlah ulasan tanda-tanda bahwa kamu adalah seorang crafting addict. Tentunya ini berdasarkan dari kacamata pandangan saya. Kalau saya sendiri sudah termasuk crafting addict belum ya? Ehm, kalau point pertama sih itu sudah pasti. Nah kalau kamu sendiri bagaimana, kamu seorang crafting addict kah?


Mengenal Kain Flanel

November 26, 2015 45
Dalam dunia crafting atau kerajinan tangan, nama kain flanel tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Namun bagi sebagian orang awam masih banyak yang belum mengenal apa itu kain flanel dan apa fungsinya. Yuk sini aku bantu kenalin. ☺

Kreasi bunga dari kain flanel

Aku baru mengenal kain flanel kurang lebih dari sekitar tahun 2010, dan pada saat itu sedang booming-boomingnya kain flanel untuk dijadikan sebagai aksesoris jepit rambut dan gantungan kunci. Tidak ingin melewatkan kesempatan yang ada, sampai-sampai aku juga ikut memanfaatkan momen tersebut untuk membuat kalung handmade dari flanel dengan beraneka ragam bentuk yang kupelajari secara otodidak. Kemudian hasilnya kujual deh di online shop aku.

Seiring berjalannya waktu, bukan berarti sekarang ini kain flanel sudah kehilangan masa kejayaannya. Kain flanel ini masih sering dipakai sebagai bahan utama untuk tugas kerajinan murid-murid di sekolah dan juga masih sangat dibutuhkan oleh pemula yang ingin belajar crafting. Bahkan yang sudah jago pun masih banyak juga loh yang tetap setia berkreasi dengan kain flanel sebagai bahan utama bebikinannya. Bagi yang belum mengenal apa itu kain flanel, di bawah ini akan aku jelaskan tentang definisi kain flanel sepanjang yang aku ketahui.

Mengenal Kain Flanel

Apa itu kain flanel?
Agar tidak menjadi salah kaprah, sebelumnya aku ingin berbagi sedikit informasi tentang kain flanel di luar negeri. Di sana kain ini disebut dengan felt. Di luar negeri sendiri, kain felt justru berbeda dengan kain flannel (*perhatikan ejaan hurufnya), meskipun bahan utamanya sama-sama terbuat dari serat wol. Kain flannel pada umumnya digunakan sebagai bahan membuat kemeja yang biasanya bermotif tartan atau kotak-kotak (di Indonesia juga biasa disebut dengan flannel/flanel). Jadi pada dasarnya kain flanel (bahan membuat kerajinan) itu berbeda dengan kain flannel (bahan membuat kemeja). Lihat lebih detailnya di sini : Kain Flanel dan Felt, Apakah Berbeda?

Sedangkan di Indonesia, yang dimaksud kain flanel yaitu bahan yang biasa dipergunakan untuk membuat barang craft atau kerajinan tangan adalah sama dengan kain felt (yang dikenal di luar negeri). Menurut Wikipedia, " flanel atau felt adalah jenis kain yang dibuat dari serat wol tanpa ditenun, dibuat dengan proses pemanasan dan penguapan sehingga menghasilkan kain dengan beragam tekstur dan jenis (tergantung bahan pembuatnya) ".

Kain flanel memiliki ketebalan dan kualitas yang bebeda-beda. Namun kini banyak dijumpai kain flanel yang agak sedikit tipis dari biasanya, bahkan kain flanel yang agak tebal justru semakin sulit didapatkan. 

Tekstur kain flanel / felt

Ciri-ciri atau tekstur kain flanel :
  - sangat tebal (dibanding jenis kain lainnya)
  - berserat seperti kapas
  - tidak bertiras (pinggiran kain tidak mudah mbrudul)
  - agak kaku
  - tidak ada motif tenunan benang


Apa kegunaan kain flanel?
Kain flanel biasa digunakan sebagai bahan utama kerajinan tangan dengan beraneka ragam bentuk. Pada awalnya kain flanel sering kali digunakan sebagai bahan aksesoris wanita seperti jepit rambut, bros hingga kalung.

Kreasi kalung dari kain flanel
Beberapa kreasi saya membuat kalung dari kain flanel

Namun seiring berjalannya waktu dan bertambahnya kreatifitas dari para crafter, kain flanel sudah semakin banyak dimanfaatkan untuk menjadi beraneka ragam fungsi yang lainnya, seperti untuk membuat :
  - amplop angpau lebaran,
  - pelapis celengan / tempat pensil,
  - boneka / finger doll,
  - gantungan kunci,
  - aksesoris untuk menghias pakaian,
  - coaster / alas gelas,
  - beragam bentuk bunga,
  - pin cushion,
  - souvenir, dan lain sebagainya.


Di mana bisa mendapatkan kain flanel?
Kain flanel terdiri dari berbagai macam warna, ada yang polos dan juga bermotif. Namun kain flanel motif ini agak sulit ditemukan, karena masih jarang sekali yang menjualnya.

Untuk mendapatkan kain flanel sebenarnya cukup mudah. Kita bisa menemukan kain flanel di toko alat jahit terdekat, biasanya dijual lembaran dengan ukuran 20 x 20 cm dengan harga kisaran Rp. 2.000 - Rp. 3.500 (* updated harga pada Oktober 2020). Cukup terjangkau bukan? Cocok bagi pemula yang baru ingin belajar crafting atau anak sekolahan yang membutuhkannya untuk dimanfaatkan sebagai tugas prakarya di sekolah. Tapi kita juga bisa membelinya secara meteran jika membutuhkan dalam porsi yang banyak.

Bahkan kain flanel ini lebih sulit ditemukan di toko kain yang biasa menjual kain katun, sifon dan lain-lainnya. Jadi jika kalian ingin membeli kain flanel, sebaiknya kunjungi terlebih dahulu toko perlengkapan kerajinan atau toko alat jahit.

Jika menginginkan kain flanel dengan beraneka ragam motif, sebaiknya beli saja secara online. Justru kain flanel motif ini lebih mudah didapatkan di beberapa toko online yang menjual bahan kerajinan / bahan craft.


Apa kelebihan kain flanel?
Sebelum membahas kelebihannya, kain flanel juga tentu memiliki kekurangan. Apa saja?


Kekurangan kain flanel :
  - tidak dapat dijadikan bahan pakaian, karena bahannya yang tebal dan agak kaku
  - mudah kotor
  - masih jarang yang jual flanel bermotif

Kelebihan kain flanel :
  - mudah dibentuk, sekalipun dalam potongan yang sangat kecil
  - tidak perlu menjahit pinggiran kain
  - bisa dibeli dengan ukuran kecil (tidak harus meteran)
  - harga terjangkau


----------------------***----------------------


Kira-kira seperti itulah rincian kain flanel yang dapat aku jelaskan. Semoga bisa membantu teman-teman yang sedang kebingungan bagaimana rupa dan bentuk kain flanel. Khususnya bagi pemula yang ingin belajar crafting, aku sarankan untuk mencobalah terlebih dahulu membuat suatu kerajinan tangan dari bahan kain flanel ini.

Happy crafting.. ☺


* Updated Oktober 2020


25 Nov 2015

Hanging Note dari Hanger Baju

November 25, 2015 17
Buku catatan atau dalam bahasa gaul biasa disebut notes sangat berperan penting bagi sebagian orang khususnya yang mempunyai banyak kegiatan di kesehariannya. Entah itu berupa jadwal kegiatan kerja, jadwal les, jadwal meeting, jadwal nge-date dengan selingkuhan pacar, catatan pesanan / orderan, catatan belanja, bahkan catatan hutang piutang pun sering tercatat di dalam note. Bahkan bagi sebagian orang khususnya bagi mereka yang mempunyai sifat pelupa *termasuk saya*, note tidak bisa lepas dari genggamannya.


Hanging Note dari Hanger Baju


Selain berbentuk buku saku yang imut dan mungil, note juga bisa berupa aplikasi note di ponsel. Selain itu juga bisa berupa catatan kecil yang berupa lembaran kertas yang biasanya ditempelkan di dinding ataupun kulkas. Menurut saya sih lebih kepada kesukaan pribadi masing-masing, boleh juga jika note ini ingin ditempelkan di jidat masing-masing agar semakin melekat di ingatan. :p

Sebelum semakin ngaco ngomongnya, kali ini saya ingin berbagi sedikit tentang membuat hanging note sederhana yang juga bisa berfungsi sebagai hiasan dinding. Jadi saya membuat DIY hanging note yang dikemas dengan cantik dan imut agar lebih sedap dipandang mata. Dan sesuai namanya yang berarti "note yang digantung" maka saya membuatnya dari hanger / gantungan baju sebagai media gantungan untuk note tersebut.

Pembuatan hanging note ini hanya memerlukan bahan-bahan sederhana seperti :

  1. hanger pakaian
  2. renda / lace
  3. sedikit kain perca
  4. lem tembak
  5. binder clip

Hanging Note dari Hanger Baju


Cara membuatnya cukup mudah sekali, cukup balut hanger menggunakan renda yang telah tersedia sesuai selera dan rekatkan menggunakan lem tembak, hingga seluruh bagian hanger tertutupi oleh renda.  Kemudian buat bentuk pita / bow menggunakan renda yang sama dan ikat bagian tengahnya menggunakan kain perca. Tempelkan pita yang sudah dibuat tadi di bawah bagian gantungan hanger menggunakan lem tembak. Dan hasilnya akan terlihat seperti gambar di bawah ini.

Hanging Note dari Hanger Baju


Kita tinggal menjepitkan binder clip di bagian bawah hanger, sekaligus untuk menjepitkan note-nya. Kalian juga bisa menggunakan binder clip dengan warna senada dengan renda agar terlihat lebih cantik. Cukup mudah kan? Hanger ini juga bisa loh kita manfaatkan menjadi hanging picture alias media untuk menggantung foto pribadi kamu sekaligus jadi hiasan dinding di kamar.

Happy crafting :)


20 Nov 2015

Mempercantik Foto Object dengan Stick Drawing

November 20, 2015 117
Hasil foto atau gambar object yang indah tentu akan lebih menarik perhatian bagi siapapun yang memandangnya. Namun saat melakukan pengambilan gambar, terkadang kita tidak selalu mendapatkan hasil yang bagus dikarenakan beberapa faktor seperti angle/posisi pengambilan gambar, cuaca, cahaya maupun jenis kamera.

Terlebih jika foto yang diambil hasilnya tetap kurang memuaskan, apalagi seperti saya ini yang memang bukan ahli photography, biasanya saya mengambil jalan pintas dengan cara mengedit foto tersebut. Cara yang biasa digunakan untuk mengedit foto menjadi lebih indah dan menawan adalah menggunakan beberapa aplikasi photo editor baik dari aplikasi ponsel seperti PicsArt, Pixlr, dan lain-lainnya, maupun aplikasi pada komputer seperti Photoshop.




Tapi kali ini saya mencoba memakai ilmu iseng saya dengan menambahkan beberapa guratan garis pada object foto yang saya miliki. Kebetulan gambar di atas sebenarnya adalah foto dari rok hasil makeover dress lama yang tidak terpakai.

Saya mencoba membuat gambar seorang wanita menggunakan aplikasi Corel Draw dengan teknik stick drawing yaitu gambar object yang hanya terdiri dari beberapa garis untuk menggambarkan bagian object yamg bersangkutan. Dan gambar stick figure tersebut saya kombinasikan dengan foto rok yang juga saya manfaatkan sebagai pakaiannya. Selain itu saya tambahkan aksesori payung dan bunga sebagai pemanis. Cocok untuk menggambarkan hati saya yang sedang berbunga-bunga di tengah musim hujan ini, hahaha.. :D

Karena saya sudah lama tidak menggambar menggunakan aplikasi Corel, membuatnya pun cukup memakan waktu yang lumayan agak lama, kurang lebih membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Belum lagi ditambahkan dengan waktu untuk memikirkan desain dan idenya yang bisa jadi memakan waktu sekitar 2 jam. :D

Tertarik untuk mencoba? Atau mungkin tertarik untuk dibuatkan gambar stick drawing yang serupa? Silakan japri saya ya.. *wani piro..? :p




Membuat Rok dari Dress Lama yang Tidak Terpakai

November 20, 2015 16


Punya dress lama yang sudah tidak terpakai karena sudah usang, bagian atasnya rusak, kependekan atau modelnya jadul? Tapi masih sayang untuk diberikan ke orang lain karena punya kenangan yang berarti. Daripada bingung harus bagaimana, yuk ikut aku memanfaatkan dress lama ini menjadi sebuah rok.

Kebetulan maxidress milik saya ini sedikit kependekan dan modelnya juga kurang pas buat emak-emak anak muda seperti saya, sehingga dress ini jarang sekali dipakai. Setelah saya ukur, ternyata masih bisa untuk dimanfaatkan menjadi sebuah rok. Lumayan lah, daripada mubadzir gak kepakai kan..? :D

Maxidress atau dress panjang ini akan ku-makeover menjadi rok panjang. Langkah-langkahnya seperti berikut ini :


Langkah Pertama
Ukur panjang rok yang diinginkan kemudian potong. Pada dress milikku ini, aku potong tepat pada tanda garis putus-putus berwarna biru seperti pada gambar berikut.

Langkah Kedua
Siapkan karet elastik dengan panjang ½ dari lingkar pinggang pada rok. Atau sesuaikan dengan lingkar pinggang kita dan kurangi 15-20cm. Karena aku ingin membuat rok yang mudah dan praktis,roknya juga nggak terlalu lebar, maka aku tidak membuat ban pinggang secara terpisah. Jadi cukup membuat lipatan pada bagian atas rok tersebut untuk dimanfaatkan sebagai ban pinggang elastis. Nah cara ini juga bisa dipakai untuk menjahit bagian bawahan mukena atau rok mukena.


Caranya adalah dengan membuat lipatan pada bagian pinggang, lipat sebanyak 2 kali seperti membuat kelim, untuk membuat ban pinggang elastis. Sesuaikan ukuran lebar lipatan dengan lebar karet elastik yang akan dipakai. Lebihkan lebar ban pinggang sebesar 0,5cm dari lebar karet elastik.



Langkah Ketiga
Jahit sekeliling pinggir lipatan ban pinggang seperti gambar A. Sisakan ruang sedikit sekitar 3cm untuk memasukkan karet elastik. Cara ini juga memudahkan kita untuk mengganti karet elastik jika suatu saat karetnya sudah rusak alias molor, hehe. Jadi cukup dedel aja sisa ruang jahitan yang 3cm itu tadi, jadi nggak akan merusak kekuatan jahitan yang lainnya. 

Lanjut lagi ya , langkah selanjutnya adalah sambungkan dengan jahitan di kedua ujung karet elastik setelah karet elastik telah dimasukkan di dalam ban pinggang seperti gambar B. Jangan lupa untuk menutup sisa ruang ban pinggang tadi dengan jahitan. Kemudian tarik-tarik ban pinggang yang sudah terisi karet elastik hingga kerutan ban pinggang menjadi rata. Atur dan ratakan karet elastik agar merapat di bagian bawah ban pinggang atau bekas jahitan tadi, kemudian tahan dengan beberapa jarum pentul seperti gambar C, sehingga ada sisa ruang selebar 0,5cm di bagian atas ban pinggang yang tidak terisi karet elastik.


Langkah Keempat
Jahit bagian tengah ban pinggang yang terisi karet elastik seperti pada gambar D. Selagi menjahit, lakukan sambil menarik total bagian ban pinggang hingga tidak berkerut.

Cara ini dilakukan agar karet elastik tidak bergeser dan terlipat selagi dipakai. Selain itu juga agar ban pinggang pada rok terlihat lebih rapi.


Langkah Kelima
Langkah terakhir adalah dengan menjahit sekeliling bagian tepi ban pinggang yang tidak terisi karet elastik. Lakukan juga dengan cara yang sama seperti gambar D dengan cara menarik ban pinggang hingga tidak ada kerutan selagi menjahit.
Lakukan secara perlahan agar karet elastik tidak ikut terjahit. Dan hasilnya seperti yang terlihat pada gambar di atas.

Nah rok yang saya buat dari dress tadi sudah jadi nih. Siap dipakai untuk bersantai di rumah. Ah iya, kalau mau membuat karet pinggang untuk bawahan mukena , cukup ikuti langkah ke-2 sampai ke-4 saja ya.


Happy sewing ..  \^○^/

13 Nov 2015

Menghias Mukena dengan Sulam Pita

November 13, 2015 55
Menghias Mukena dengan Sulam Pita


Bosan dengan mukena polos kamu? Yuk ikutan aku aja, di sini kita sama-sama belajar untuk menghias mukena polos dengan metode sulam pita. Selain bikin mukena menjadi semakin cantik dan terlihat seperti baru, juga sebagai mood booster bagi kita agar ibadah kita menjadi semakin rajin dan semangat. ;)

Menghias Mukena dengan Sulam Pita
Mukena polos yang akan dihias dengan sulam pita

Sebenarnya saya juga kurang menguasai sulam pita, karena sebenarnya ada beberapa macam teknik dasar dalam membuat sulam pita. Jadi untuk makeover mukena ini saya menggunakan teknik sulam pita yang sangat simple dan mudah dikuasai terutama bagi pemula seperti saya yaitu dengan menggunakan teknik straight stitch. Teknik ini sangat mudah sekali, bahkan caranya nyaris sama seperti menjahit.

Sebelum mulai, mari kita siapkan bahan-bahan yang diperlukan seperti :
  1. Mukena polos
  2. Pembidang / hoop sulam
  3. Jarum sulam
  4. 2 atau 3 buah pita satin (bisa menggunakan ukuran 1/8 inchi atau 1/2 inchi)
  5. Gunting
  6. Pensil & penghapus



Langkah Pertama
Yang harus dilakukan untuk menghias mukena dengan sulam pita adalah dengan menandai terlebih dahulu pada bagian mukena mana sajakah yang akan diberi sulam pita. Gambar pola motif yang diinginkan pada beberapa permukaan mukena dengan menggunakan pensil (gambar dengan tipis saja, dan gunakan penghapus pensil jika ada yang salah dalam penggambaran motif). Hal ini dilakukan agar setiap motif sulam pita yang dijahit pada beberapa permukaan mukena hasilnya sama dan rapi.

Menghias Mukena dengan Sulam Pita
Kemudian pasang pembidang atau hoop sulam pada salah satu motif seperti gambar di atas. Pembidang berfungsi untuk membuat kain menjadi kencang sehingga memudahkan proses penyulaman.


Langkah Kedua
Mulai melakukan proses penyulaman, caranya sama seperti teknik menjahit lurus. Sebelum itu potong pita dengan panjang tidak lebih dari 1 meter, karena pita yang terlalu panjang akan menyulitkan kita dalam melakukan proses penyulaman. Lalu simpul mati pada salah satu ujung pita, dan masukkan ujung pita yang lainnya ke dalam jarum sulam. Untuk memudahkan memasukkan pita ke dalam lubang jarum, gunting ujung pita secara menyerong. Di sini saya menggunakan tiga buah pita satin yang berbeda warna, yaitu warna hijau sebagai dahan tanaman, dan pita berwarna pink fanta dan ungu muda sebagai bunga.
Menghias Mukena dengan Sulam Pita
Proses sulam pita (motif dahan) pada mukena
Mulai proses penyulaman dengan membuat motif dahan tanaman terlebih dahulu seperti pada proses 1 sampai dengan proses 6. Teknik dasar straight stitch ini dilakukan dengan cara menyulam berbentuk suatu garis dari titik ujung suatu garis ke titik ujung lainnya hingga membentuk suatu garis, dan selebihnya tinggal mengikuti garis pola saja. Dan pastikan bagian permukaan pita satin yang mengkilap selalu berada di permukaan atas sulaman.

Seperti yang terlihat pada gambar ke-1, dimulai dengan memasukkan jarum dari bawah kain mulai dari tanda garis paling ujung kiri, lalu tarik jarum beserta seluruh pita ke atas hingga simpul ujung pita menempel pada bagian bawah kain. Kemudian masukkan lagi jarum ke tanda garis di ujung paling kanan untuk membuat satu garis sulaman, dan masukkan lagi jarum ke dalam titik paling bawah dahan sebagai permulaan awal untuk membuat garis sulaman yang kedua, lalu tarik jarum ke atas. Lanjutkan dengan cara yang sama seperti pada gambar nomor 2 sampai dengan nomor 6, hingga seluruh tanda dahan tertutup oleh sulam pita.
Menghias Mukena dengan Sulam Pita
Proses sulam pita (motif bunga) pada mukena
Jika selesai, buat simpul mati pada bagian bawah sulaman seperti pada proses mengakhiri jahitan, agar sulaman pita menjadi kuat. Lakukan juga hal yang sama pada proses ke-7 hingga ke-12 (seperti pada cara ke-1 hingga ke-6) untuk membuat bunga dengan mengikuti motif yang telah digambar sebelumya. Untuk membuat bunga, penyulaman dilakukan dari titik garis di ujung paling luar menuju ke titik garis di ujung dalam (pusat bunga).


Langkah Ketiga
Lepas pembidang, dan pasang lagi pada pola motif di permukaan mukena yang lainnya untuk membuat proses penyulaman yang sama seperti proses sebelumnya. Lakukan juga pada bagian bawah / rok mukena.
Menghias Mukena dengan Sulam Pita


Dan jika sudah selesai, akan terlihat seperti ini hasilnya. Sekarang mukena polos saya terlihat berbeda, seperti punya mukena baru nih. Cantik seperti yang bikin kan? *iya-in aja deh :D

Menghias Mukena dengan Sulam Pita


Keset dari Handuk Bekas

November 13, 2015 27
Jangan terburu-buru dulu untuk membuang handuk lama milik kalian yang sudah tidak terpakai, kecuali jika kondisinya memang sudah benar-benar mengenaskan ya :D . Biasanya handuk bekas atau yang sudah tidak layak pakai ini akan beralih fungsi sebagai lap atau keset. Eh bener gak sih? Atau kebiasaan di keluarga saya aja ya? Hahaha..

Memang kebiasaan di keluarga saya jika ada handuk bekas biasanya akan dimanfaatkan menjadi lap atau keset. Tetapi handuk bekas tersebut hanya dilipat dan ditaruh begitu saja di lantai, sehingga terkadang malah menjadi acak adul alias berantakan dan tidak rapi setelah dipakai. Kebetulan juga kali ini sudah saatnya handuk mandi yang biasa saya pakai harus diganti dengan handuk yang baru, dan juga karena handuk yang lama ini memang sudah mulai ada lubang di beberapa bagian. Jadi karena saya sedang ingin mengembangkan ilmu menjahit saya, kali ini si handuk keset ini akan saya percantik dengan sedikit menggunakan ilmu jahit-menjahit agar terkesan rapi, cantik, menawan dan lebih menarik. :D


Tutorial Membuat Keset dari Handuk Bekas
Cantik kan..? ;)


Mau tau cara membuatnya? Yuk simak langkah pembuatan keset dari handuk bekas ini sebagai berikut :
  1. Karena handuk bekas milik saya ini berukuran besar, maka saya potong menjadi 2 bagian, sehingga dapat dimanfaatkan menjadi 2 buah keset.




  2. Lalu lipat masing-masing bagian handuk menjadi dua seperti gambar di bawah ini. Kemudian jahit mengelilingi seluruh bagian sisi handuk yang telah dilipat seperti pada gambar yang ditandai dengan garis putus-putus berwarna hijau, untuk menyatukan masing-masing lipatan sehingga nantinya keset ini terlihat seperti terbentuk dari dua lapisan kain handuk. Sebagai pemanis dan agar jahitan lebih kuat, maka saya menggunakan aksen jahitan zigzag.



    Detail jahitan zigzag


  3. Langkah selanjutnya adalah menindas keset tersebut dengan jahitan quilting di seluruh bagian keset, agar lapisan kain semakin rapat dan kuat, serta membuat keset terlihat lebih menarik. Di sini saya sedikit bermain motif quilting yang berbeda pada masing-masing keset, salah satunya seperti yang terlihat pada gambar berikut.

    Salah satu motif quilting


Ini dia, keset dari handuk bekas saya yang kini sudah siap nangkring di depan kamar mandi kamar saya. Karena handuk bekas saya ini berwarna bolak-balik (sisi satunya berwarna biru tua dan sisi satunya lagi berwarna merah), maka saya dapat membuat keset tersebut menjadi dua warna yang berbeda. :)




Happy sewing !  :*


2 Nov 2015

Tips Belajar Crafting untuk Pemula

November 02, 2015 42
Seringkali saat ingin melakukan sesuatu yang belum pernah kita lakukan sebelumnya, kita dihadapkan pada situasi dilema harus memulai dari mana. Seperti saat ingin belajar membuat suatu kerajinan tangan misalnya, bagi kita yang sama sekali belum pernah melakukannya tentu hal ini akan terasa sangat sulit untuk dilakukan.

Nah jika ada di antara kalian yang juga pernah merasakan hal yang sama, dan tidak tahu harus mengadu kepada siapa, *curhat kalee , lalu apa yang harus dilakukan? Mungkin beberapa tips berikut bisa menjadi pencerahan agar sedikit membantu memecahkan dilema yang sedang dirasakan.




Referensi Tutorial
Sudah banyak sekali tutorial crafting yang bertebaran di dunia maya yang dapat kita jadikan sebagai referensi untuk belajar. Tutorial tersebut bisa kita dapatkan baik dari media sosial maupun melakukan pencarian di mbah Google.
Sebagai pemula, carilah tutorial (baik berupa gambar maupun video) tentang sesuatu yang ingin kalian buat dengan menambahkan kata kunci "untuk pemula" pada kolom penelusuran. Misalnya kita ingin membuat bros, maka kita bisa menuliskan kata kunci "tutorial membuat bros untuk pemula", atau juga bisa menggunakan kata kunci "cara mudah membuat bros".
Selain melalui media online, tutorial crafting juga bisa didapatkan melalui buku. Carilah buku tentang panduan dasar untuk membuat kerajinan tangan sesuai yang kita inginkan di toko buku terdekat.

Step by Step
Akankah lebih bagus jika melakukan sesuatu secara bertahap. Sebagai pemula, kerjakan dahulu dari hal yang menurut kita paling mudah dilakukan, anggap sebagai pemanasan. Jika sudah terbiasa maka secara tidak langsung pasti kita akan semakin mahir dan lebih kreatif. Untuk tahap awal, buatlah sesuatu yang sekiranya hanya membutuhkan alat dan bahan yang simple dan mudah didapatkan.

Makeover
Jika merasa bingung dan tidak sanggung mengerjakan dari awal, maka biasanya hal paling mudah dilakukan adalah menghias atau makeover sesuatu benda. Makeover ini akan lebih mudah dilakukan karena hanya menambahkan aksesoris atau sedikit melakukan perubahan pada barang yang sudah jadi.
Mulai dengan melakukan makeover pada benda di sekitar rumah kita yang sekiranya kurang menarik atau yang terlihat usang. Bisa pigura, kaos, sepatu, pensil, bahkan tas. Lalu cari inspirasi di google dengan kata kunci sesuai kebutuhan. Misalkan ingin melakukan makeover pada kaos polos, tulis kata kunci "makeover kaos polos" di kolom pencarian.

Bisa Karena Terbiasa
Ada istilah yang mengatakan "kita bisa karena terbiasa, jadi kita tidak bisa karena belum terbiasa". Maka sering-seringlah latih kemampuan kita dalam berkreasi untuk meningkatkan kreatifitas dan melatih jemari kita agar menjadi lebih luwes dan mahir dalam mengerjakannya.
Jika ingin praktek secara langsung dengan ahlinya, tidak ada salahnya untuk mengikuti workshop atau kursus sesuai dengan tema yang ingin kita ikuti. Namun memang membutuhkan budget yang tidak sedikit untuk mengikuti workshop ini dibandingkan dengan mengunduh tutorial dari Google.

Malu Bertanya Sesat di Jalan
Pepatah seperti ini tidak akan pernah ada matinya, terutama bagi kita yang masih dalam tahap belajar. Jangan pernah malu untuk bertanya kepada ahlinya jika ada hal yang tidak atau kurang kita mengerti dan pahami. Cobalah bertanya terlebih dahulu kepada teman kita yang lebih ahli di bidangnya, atau bisa juga bertanya di komunitas yang ada di media sosial maupun di situs forum tanya jawab. *Asal jangan bertanya pada rumput yang bergoyang :D .

Yes, I Can
Tanamkan sugesti ini pada diri kita. "Yes, I can..!! Jika orang lain saja bisa, mengapa saya tidak?". Secara tidak langsung sugesti ini akan menghilangkan keraguan serta menanamkan motivasi dan rasa percaya diri pada diri kita untuk memulai sesuatu *asal jangan kepedean maksimal aja yaa :p . Bukankah lebih bangga dan berkesan jika barang yang kita pakai adalah dari hasil karya kita sendiri?

----------------------------------

Tips di atas saya rangkum berdasarkan pengalaman pribadi dan juga wejangan masukan yang sering saya berikan pada teman-teman saya saat mereka merasa ragu dan tidak PD untuk memulai sesuatu, *bukan konsultan abal-abal :p . Semoga tips dari saya ini bermanfaat ya. Bagaimana, apakah teman-teman masih galau untuk ber-crafting ria?? Enggak kan, enggak donk..  :)